09 January 2015

Terpaksa Tapi Nikmat

Ini adalah pengalaman aku yang sesungguhnya dan ingin aku ceritakan agar aku mendapat saran dari para pembaca, dan mohon maaf apabila tulisan ku tidak sebaik seperti cerita-cerita yg lain.

Aku Mira adalah seorang wanita berumur 30 thn dan suami ku Mas Hermawan berumur 34 thn, dan kami belum mempunyai Anak. Aku seorang wanita yang lumayan alim, karena aku memakai jilbab bila keluar rumah dan di rumah ku pakai bila ada tamu yang datang.

Kejadian ini terjadi sekitar bulan November 2009 yang lalu. Seperti biasa bila hari sabtu Mas Hermawan libur dan kami biasa bermalas-malasan di tempat tidur terkadang sambil bercinta di pagi hari. Gaya bercinta kami tergolong biasa walaupun sering juga Mas Hermawan menyetel Film Blue. Pada saat kami sedang asyik-asyiknya bercinta kami di ganggu oleh sebuah ketukan pintu, segera kami memakai pakaian untuk melihat siapakah yang datang. Ternyata yang datang 2 orang temannya Mas Hermawan Erik dan Sonny yang ingin mengajak melihat pameran teknologi di JCC.

Sambil Mas Hermawan mandi di kamar mandi yang didalam kamar tidur kami, aku membuatkan minuman untuk tamu Mas Hermawan. Saat aku meletakkan minuman di meja ku lirik mereka memperhatikan seluruh tubuh ku seolah-olah mereka ingin menerkam bulat-bulat tubuh ku, karena aku grogi sampai-sampai aku tersandung oleh kaki meja dan aku terjatuh tapi dengan sigap Erik menangkap diri ku. Tapi alangkah sialnya saat aku ditangkap oleh Erik tangannya yang satu tepat di buah dada ku yang pada saat itu aku tidak mengenakan BH karena ku pikir tidak terlihat dan terhalang dengan jilbab panjang yang ku kenakan. Dengan sadar atau tidak Erik pada saat menolong sempat meremas-remas buah dadaku yang lumayan besar. Aku cepat bangkit setelah Erik membisikkan di telingaku, Mir….kamu tidak memakai BH ya…??

Dengan muka merah padam aku lari ke dapur dan dengan detak jantung yang terasa mau copot aku menyesali kejadian itu. Tidak disangka rupanya Erik mengikuti ku dari belakang dan langsung memeluk ku sambil mengatakan Mira…..payudara mu sangat kencang sekali mungkin nikmat sekali bila aku dapat mengisapnya…..

Segera aku mencoba berontak….tetapi sungguh kuat Erik memeluk ku sambil terus meremas-remas buah dada ku….

Lepaskan aku Erik…..nanti ketahuan oleh Mas Hermawan……hardik ku.

Tenang aja Mir….Hermawan kan sedang mandi….jawab Erik.

Tidak cukup Erik meremas-remas buah dada ku dia juga meremas pantat ku, Mir…..kamu tidak memakai CD juga ya….??

Aku tidak menjawab pertanyaan itu aku hanya mencoba terus berontak agar cepat lepas dari pelukan Erik.
Ingin rasa nya aku berteriak tapi tidak berani karena aku takut urusan nya malah akan menjadi runyam bila Mas Hermawan tau. Aku hanya menangis sambil menjaga tangan-tangan Erik yang kian nakal kesana-kemari, Tak henti-hentinya tangan Erik meremas-remas buah dada ku dan yang tak sanggup ku tahan adalah tangan Erik yang satunya telah mengocok-ngocok kemaluan ku hingga tak sadar aku malah mendesah kecil yang kutahan karena aku takut ketahuan suami ku. Semakin tak ku sadari hingga daster ku telah terangkat sampai leher ku….dan Erik pun membalikkan tubuh ku sambil melumat buah dada ku.

Aku hanya dapat pejamkan mata sambil terus berusaha berontak, dan tiba-tiba kusadari tangan Erik sudah lepas dari tubuh ku, dan aku mencoba membuka mata untuk melihat Erik.

Ternyata Erik memang sudah melepaskan pelukannya tetapi dia sedang memotret tubuh ku dengan camera HPnya sambil berkata cepat kamu pakai pakaian mu Mir…..itu suami mu sudah selesai mandi…..

Aku segera lari menuju kamar mandi belakang untuk membenahi pakaian ku yang sudah berantakan. Setelah beres semua aku keluar menuju Mas Hermawan dan teman- temannya yang akhirnya mereka pun pergi meninggalkan ku. Sejenak ku renungkan kejadian tadi di dapur…..perempuan macam apa aku ini telah membiarkan tubuh ku dijamah oleh laki-laki lain selain suami ku, gumam ku dalam hati.

Keesokannya pada hari senin terjadilah kejadian yang lebih parah lagi dimana Mas Hermawan telah berangkat kerja aku mendengar ada ketukan pintu, segera aku ambil jilbab dan memakainya sambil berlari untuk membuka pintu dan betapa terkejutnya hati ku ternyata yang datang adalah Erik…

Ada perlu apa kamu datang kesini heh……!!!! hardik ku….

Tenang Mir….. aku cuma kangen aja koq sama kamu….. hehehehe…..

Tangan Erik pun mencoba membelai pipi ku, tapi segera aku tepiskan tangannya.

Erik kamu jangan macam-macam ya….!!! Aku bisa berteriak agar semua orang tahu…..!!! ancam ku…..

Silahkan aja teriak non…… kalau kamu mau foto-foto ini tersebar keseluruh internet….. ujar Erik sambil memperlihatkan foto-foto itu pada aku.

Bagai tersambar petir ku rasakan saat itu ketika foto-foto itu aku lihat, langsung ku sambar HP itu dari tangan Erik dan ku hapus semua foto-foto itu. Baru terasa tenang sebentar hati ini Erik terus berkata, tenang Mir….. masih ada koq copy foto-foto itu ku simpan di kepingan CD….hehehehe…..

Gemetar rasa kaki ini tak tertahankan hingga aku terduduk lemas di kursi mendengar ucapan dari Erik itu.
Ku katakan pada Erik, apa yang mau kau minta dari ku agar kamu dapat memberikan copy CD foto-foto itu…..??? tak terasa air mata ku menetes di pipi menyesali perbuatan yang kemarin itu terjadi.

Lalu Erik mendekat dan mengatakan pelan di telinga ku, aku cuma ingin memeluk dan bermesraan sebentar dengan diri mu Mira…..!!! sambil mengusap pipi ku.

Sambil menangis ku katakan, tak mungkin ku berikan tubuh ini selain kepada suami ku…… jawab ku. Tetapi akan kuberikan uang sebagai penggantinya…..!!! tawar ku….

Lagi-lagi Erik menggeleng menandakan tidak mau digantikan dengan uang…. Lalu dengan apa lagi yang bisa ku berikan selain dengan itu….?? aku mencoba bernegosiasi.

Begini saja Mir…. jawab Erik, aku ingin melihat diri mu tanpa pakaian dan aku akan menyalurkan birahi ku…..bagaimana Mir…..???

Maksud kamu Rik…..aku hanya diam tanpa busana ….??? tanya ku pura-pura tidak mengerti.

Ya begitulah kira-kira Mir…. dan aku akan melakukan sesuatu agar penis ku dapat memuncratkan maninya…. Tegas Erik.

Bagaimana Mir…..??? kalau tidak mau lebih baik aku pulang dan kamu tinggal tunggu saja beritanya…. Ucap Erik sambil berdiri dari kursi dan menuju pintu.

Tunggu Rik…..!!!! pinta ku,

Tapi aku mohon agar kamu tidak berbuat yang lebih jauh lagi…..!!! pinta ku lagi kepada Erik.

Ok….Ok….Mir…. sambil menutup dan mengunci pintu Erik kembali duduk di kursi.

Nah sekarang kamu buka pakaian mu Mir…… ucap Erik

Bagian atas saja ya Rik….??? aku coba menawar permintaan Erik,

Atau kamu saja yang buka pakaian ya Rik…… sahut Mira memelas.

Sebelum aku berubah pikiran kamu jangan mempermainkan saya Mir….!!! bentak Erik

Ok…Ok…Rik…aku akan buka pakaian ku semua….. dengan lemas sambil meneteskan air mata akhirnya ku beranikan diri ku untuk membuka pakaian ku di depan lelaki yang jelas-jelas bukan suami ku Mas Hermawan. Lepas sudah daster ku di atas lantai dan tinggal jilbab, BH serta CD yg masih menempel.
Ku lihat Erik pun sudah melepaskan celana serta CD nya, Ku tersedak kaget melihat penis Erik yang lumayan besar sambil mengocok-ngocok sendiri. Semakin lama Erik mengocokkan penisnya semakin besar memanjang ku lihat penisnya, mungkin dia sudah mulai nafsu melihat tubuh ku yang hanya memakai BH dan CD.

Ayo lekas Mir Bantu aku mainkan kontol ini agar lekas muncrat maninya….!!! Ucap Erik

Aku menggeleng dan berkata “Rik….kan kamu tadi sudah bilang bahwa aku hanya membuka pakaian saja” jawab ku sambil terisak-isak.

Ok…Ok…Mir…tapi jangan salahkan aku bila kontol ku ini akan keluar maninya pada saat sore nanti…. Bagaimana Mir….???

Aku berfikir bisa bahaya bila terlalu lama permainan ini terjadi, karena aku takut akan kedatangan Mas Hermawan atau ada orang lain yang datang. Akhirnya ku beranikan diri menghapirinya dan jongkok dihadapannya Erik sambil mengusap dan mengocok penisnya. Tak ku hiraukan suara desahan Erik karena bagi ku bagaimana Penisnya agar cepat keluar dan cepat berakhir permainan ini.

Jangan hanya dikocokkan Mir….ujar Erik

Terus aku harus apa lagi Rik…??? Tanya ku

Ya kamu hisap dan sedot lah Mir…. jawab Erik

Aku menggeleng dan mengatakan belum pernah mengisap penis, tetapi belum selesai aku bicara tangan Erik sudah menarik kepala ku hingga aku berteriak dan itu rupanya memudahkan Erik memasukkan Penisnya kedalam mulut ku. Akhirnya ku jilati bagai es krim penis itu dan sesekali ku isap juga penisnya. Ku dengar desahan Erik sambil tangannya meremas-remas buah dada ku dan tanganya begitu cepat membuka BH ku, Sudah ku coba tahan untuk tidak bernafsu atas remasannya tetapi sungguh tak kuasa diri ku menahankannya ssshhh….akhhhh… Rupanya Erik pun mendengar desahan ku dan berkata “enakkan Mir…..???” aku hanya terdiam sambil terus melakukan tugas ku.

Selang beberapa menit Erik mengangkat ku berdiri sekaligus melepaskan jilbab ku dan menarik ku ke ruang TV dan Erik tiduran terlentang di atas karpet ambal sambil menyuruh ku tetap melakukan tugasnya, tetapi Erik meminta agar aku berposisi membawahi dia dan Vagina ku tepat diatas muka Erik. Selagi aku masih mengoral penisnya, Erik mencoba memainkan Vagina ku. Ku coba menepis dengan sebelah tangan kiri ku tetapi kedua tangan Erik lebih kuat hingga dia dapat melepaskan CD ku, Otak ku mencoba berfikir apa yang akan Erik lakukan….. ohhh….ternyata Erik menjilati dan memainkan lidahnya di dalam Vagina ku. Kucoba membuang jauh-jauh rasa nikmat yang sudah datang menjalar di Vagina ku. Edan pikir ku…. akhhhh…. ookhhh….. nikmat sekali apa yang dilakukan Erik, sungguh pintar lidah nya bermain-main didalam Vagina ku.

Pikiranku sudah dirasuki setan karena telah ku nikmati permainan ini yang semestinya tidak kubiarkan. Erik pun membalikkan tubuh ku terlentang dan dia bangkit menciumi bibirku hingga turun di buah dada ku dan sesekali dia menjilati puting sambil mengisapnya, aku pun semakin tidak kuat menahannya hingga keluarlah desahan-desahan halus dari mulut ku akhhhhh…..okhhhh…. Rik…okhhhhh…. tanpa kusadari kedua tangan ku pun sudah mengelus-ngelus rambutnya. Pada saat jilatannya pindah dileher ku, Erik berbisik ditelinga ku

“Mir….ku jilatin lagi ya memek kamu….???”

Lagi-lagi aku hanya diam, dan Erik pun sudah mengorek-ngorek Vagina ku dengan lidahnya. Tak kuasa ku menahan kenikmatan ini hingga secara reflek aku pun turut mengimbangi permainan lidah Erik dengan mengangkat pantat ku. Akhhhh….okhhhhh…..Rik…..okhhhhh… sudah Rik hentikan desah ku…..

Aku coba sembunyikan nafsu ku karena aku mulai merasakan gejolak dari dalam Vagina ku, tetapi herannya bukan ku dorong kepalanya tetapi malah kutarik kepalanya Erik dengan kedua tanganku seakan tak ingin dilepaskan jilatannya itu, akhhhh….okhhhh…..Rik….okhhhh…

Malunya hati ku ketika Erik akan bangkit tetapi kedua belah tangan ku masih menahan kepalanya di selangkangan ku…. Mungkin muka ku sudah semerah tomat ketika Erik bertanya “memek kamu sudah mau keluar ya Mir….???”

Aku Cuma bisa memejamkan mata ku, sambil berkata dalam hati “iya Rik Vagina ku sudah mau puncak, teruskan Rik sedikit lagi”….

Baru aku membatin seperti itu, tiba-tiba kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk ke dalam Vagina ku. Ku dorong badannya Erik sambil menggeleng dan berkata “jangan masukkan Rik…..aku sudah bersuami Rik…..tolong Rik…..pinta ku.

Cukup sudah Rik…. permainan ini saja yang kita lakukan…. Dan kamu sudah janji Rik bahwa kamu tidak akan melakukan hal yang lebih….. pintaku lagi sambil memelas.

Tetapi Erik tidak menghiraukan pinta ku, malah dia berbisik “tenang Mir…..aku cuma menggesek-gesek kontol ku saja di memek mu”

Akibat gesekan penis nya Erik yang sudah mengeras tentu saja ini cukup terasa pada Vagina ku, apalagi Vagina ku memang dari tadi sudah bergejolak. Lagi-lagi aku mendesah akhhhhh……okhhhh…..Rik… okhhhh….aku pun tanpa sadar mengimbangi lagi permainannya.

Pundak Erik pun tak luput dari remasan-remasan tangan ku yang mungkin itu jadi alasan Erik untuk mencoba melakukan lebih jauh lagi. Dikit demi sedikit awalnya masih ku biarkan Erik mencoba membenamkan penisnya di batas bibir Vagina ku, tetapi mungkin akibat sering ku angkat pantat ku tanpa sadar akhirnya penis itupun amblas semua didalam Vagina ku. Akhhhh…..Rik…kamu jahat…… ucap ku…. Erik hanya tersenyum sambil berkata “nikmati saja Mir…..”

Sejenak Erik menghentikan dan mendiamkan penisnya sesaat didalam Vagina ku, kemudian dia mencoba memacu penisnya dengan mengeluarkan dan memasukkannya secara berulang-ulang dengan perlahan-lahan.
Entah apa yang ada didalam pikiranku, sambil masih terisak mengeluarkan air mata aku masih mencoba membuang jauh-jauh rasa nikmat yang makin hebat. Dan Sampai akhirnya aku tak sadar lagi

akhhhh….okhhhh….Rik….okhhhh….. dan pantat ku pun ikut mengikuti irama pacuan dari penisnya Erik.

Akhhhhh….okhhhhh……akhhhhhh…. kurasakan ada cairan yang bergejolak ingin segera keluar dari dalam Vagina ku, semakin kuat gejolak itu datang semakin kuat pula pantat ku mengikuti permainan penisnya Erik.

Erik tau akan hal yang ku rasakan, dan dia pun berkata “ya terus nikmati Mir….” “enak kan Mir…..???”

Tidak ku hiraukan lagi perkataan Erik, karena aku ingin segera menuntaskan gejolak dalam Vagina ku.

Okhhhh….ekhhhh….okhhhh…. desah ku makin keras terucap tanpa sadar.

Ayo goyang yang kencang Mir…..cepat Mir….Keluar kan cairan memek kamu Mir…..teriak Erik.

Masih lama keluarnya Mir…..tanya Erik lagi.

Hingga teriakan itu tanpa sadar malah menjadi cambuk birahi ku, dan semakin jadi saja gejolak didalam Vagina ku.

Akhhhh….okhhhhh…..Iyaaaaa…..Rik….dikit lagi Rik…..dah mau keluar nih…..teriak ku yang kupikir sudah kepalang basah.

Dan akhirnya, akhhhhh……okhhhh…..Rik…..Diriku mengejang-ngejang begitu hebatnya sambil ku tarik dan ku tekan pantat Erik kuat-kuat menempel ke tubuh ku, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Kusiram penisnya Erik dengan keluarnya cairan Vagina ku yang cukup banyak. Dan Erik pun mengerti hingga diapun menghentikan permainannya sejenak. Erik pun kembali melanjutkan permainannya dengan memompa penisnya dengan kuat-kuat, hingga Vagina ku pun ikut terangsang kembali.

Mira…. goyang terus mir yang kuat….. pinta Erik.

Kontol ku dah mau keluar nih…….ayo Mir…….cepat Mir…..akhhhh…. okhhhh…. Nikmat sekali memek kamu Mir…… ujar Erik.

Aku pun semakin kesetanan dengan menggoyang lebih kuat lagi, karena aku juga sudah merasakan bergejolak lagi didalam Vagina ku.

Akhhhh…..ekhhhh….akhhhh…. goyang yang kuat Rik…. Aku juga sudah mau keluar lagi nih…… ucap ku tanpa sadar.

Kali ini kita keluarkan bareng-bareng ya Mir…..??? pinta Erik.

Iyaaaa…..Rik….Jawab ku sambil terus menggoyang Pantat ku

Tak tahan ku rasakan, akhir nya keluar lagi cairan Vagina ku untuk yang kedua kalinya

akhhhh….okhhhh….aaakkuuu dah keluar Rik….. kata ku sambil mengejang dan kutarik pantat Erik kuat-kuat.

Akhhh…yyeesss….akhhh…..Aku juga Mir… Kontol ku dah mau keluar nih…. Ujar Erik.

Cepat keluarkan Rik…..aku dah gak tahan lagi nih…. Jawab ku.

Tapi sperma kamu keluarkannya diluar aja ya Rik…..??? pinta ku memohon, walaupun sebenarnya aku tidak takut andaikan Erik mengeluarkan Maninya didalam Vagina ku karena aku sebetulnya dalam keadaan save. Belum lagi Erik menjawab, dia sudah menekan kuat-kuat penisnya ke dalam Vagina ku dan berteriak “aku sampai Mir….buka memek kamu Mir…..kontol ku dah mau keluar nih……akhhhhh…..

Dan kurasakan Penisnya berdenyut-denyut dan kemudian timbul rasa cairan yang hangat menyemprot dengan derasnya membasahi Liang Vagina ku.

Ohhhh…..Erik kamu telah mengeluarkan Sperma di dalam Vagina ku, kenapa kau lakukan itu Rik….. ujar ku

Erik hanya berkata sambil tersenyum “habis aku dah gak tahan sama cengkraman memek kamu Mir….

Langsung merah muka ku mendengar kata-kata Erik. Tidak seberapa lama setelah ku tersadar lalu cepat ku dorong tubuh Erik ke samping, dan aku berdiri sambil lari mangambil daster ku untuk menutup tubuh ku dan terus menyuruh Erik agar cepat berpakaian dan segera pergi.

Hey Rik….segera antar Kepingan CD copy foto-foto itu, ujar ku

Iya sayang…… jawab Erik sekenanya.

Sesudah Erik pergi ku tutup dan ku kunci pintu, dan aku pun berbaring didalam kamar sambil memikirkan kejadian yang barusan terjadi sambil menangis. Yang sangat kusesali adalah kenapa aku juga bisa terikut dan terbuai oleh permainan tadi. Ah sudah lah yang sudah terjadi biarlah terjadi……. Tapi aku berfikir kembali, bagaimana kalau nanti si Erik datang dan meminta bermain seperti tadi lagi….??? Pikiran ku jadi tambah bingung saja. Ahh…mudah-mudahan saja si Erik Fair dalam janji nya…..batin ku.

Atas kejadian itu sering terbayang ketika aku dan Mas Hermawan melakukan tugas suami istri, tak bisa ku pungkiri karena dari Erik lah aku mendapat pengalaman bermain cinta secara lebih. Yang kutakutkan adalah bagaimana nanti bila aku menjadi ketagihan karena sering nya kulamunkan peristiwa naas itu. Ahhhhh andai Mas Hermawan sama permainannya mungkin aku dapat melupakannya……batin ku. Hingga beberapa hari berlalu ketika itu aku sedang membuat bubur untuk Mas Hermawan yang sedang sakit dan dia sedang berbaring di dalam kamar, tiba-tiba berdering suara telepon rumah dan segera ku angkat.

Betapa kagetnya aku mendengar suara itu yang ternyata Erik yang menelpon, hallo….pa kabar Mira sayang…..??? sapa Erik.

Aku tak mau berbasa-basi lagi dan langsung ku katakan “mana Copy CD itu Rik….??? Tanya ku dengan suara sedikit berbisik karena aku takut terdengar oleh Mas Hermawan.

Sabar dong sayang……hari ini aku memang ingin mengantarkan ke rumah kamu Mir….. jawab Erik.

Oh jangan sekarang Rik…… balas ku.

Jadi kamu gak mau Mir….??? ya sudah kalau begitu…..

Biar aku simpan saja ya jadi koleksi ku……

Kamu jangan macam-macam Rik….!!! Bukan begitu maksud ku…..

Tapi hari ini ada suami ku di rumah….. jawab ku.

Ooooo gitu toh……sambung Erik, padahal aku sudah kengen banget nih sama kamu Mir…..hehehehe…..

Brengsek kamu Rik…..hardik ku, ingat ya Rik kamu sudah sepakat untuk menyerahkan Copy CD itu kepada ku….

Pasti sayang……., Tapi kalau kamu tidak mau hari ini berarti perjanjian kita batal sayang….. Erik terus mengolok-ngolok ku.

Begini saja Rik…..aku tunggu kamu di pinggir jalan dekat rumah dan segera kamu antar CD itu……pinta ku kembali.

Ya gak etis dong sayang……masa kita ketemuan di pinggir jalan….. atau begini saja ya Mir….. Aku tunggu kamu di rumah ku deh…. Kebetulan juga istri ku sedang ke rumah orang tuanya, bagaimana Mir….??? tanya Erik.

Kamu betul-betul bajingan Rik….., pokoknya aku tunggu kamu dipinggir jalan…….bentak ku pelan karena takut terdengar oleh Mas Hermawan.

Lalu dengan nada yang cukup kesal Erik pun berkata….. ya sudah Mir kalau kamu memang tidak mau menuruti perintah ku kita batalkan saja……aku tunggu kabar dari kamu secepatnya…..bentak Erik dengan seiring ditutupnya telepon itu.

Mas Hermawanpun bertanya dari dalam kamar, siapa yang telepon itu Mir…..??? Dengan spontan ku jawab, dari Erik Mas…….hahhh mengapa kukatan yang sebenarnya…..sesal ku.

Apa katanya Mir…..??? tanya Mas Hermawan lagi.

Gak ada apa-apa Mas….. dia Cuma menanyakan kabar kamu Mas….

Dan ku bilang bahwa kamu sedang istirahat……..

Ooooo ya sudah kalau gitu Mir……

Tapi pikiran ku terus berkecamuk, apa yang harus ku lakukan……. Ohhhh apalagi ini yang akan terjadi pikir ku……. Apa kira-kira nanti yang akan terjadi lagi di rumah Erik….??? Tidak….tidak boleh aku kerumahnya karena itu sama saja dengan menyerahkan diri ku lagi kepada Erik… aku tidak boleh ke rumah Erik…..pikir ku mantap. Segera Ku ambil HP Mas Hermawan dan Ku cari No Hpnya Erik, dan langsung Ku Telepon Erik. Begitu sudah tersambung langsung Ku katakan bahwa aku hari ini tidak bisa kerumah nya karena aku harus menjaga Mas Hermawan, tetapi kalau besok Kamu bisa datang ke rumah Ku Rik…. Jelas Ku.

Terus Mir….hanya itu saja…??? Tanya Erik

Yang jelas Kamu serahkan Copy CD itu pada Ku…..dan urusan kita selesai…..jawab Ku.

Ya gak bisa begitu dong Mir…..

Jadi maksud Kamu apalagi Rik…..???

Yaaaaa kamu ngertilah Mir…..seperti yang kemarin kita lakukan….hehehe….ok Mir….???

Belum selesai Aku menjawab sudah terdengar nada terputus…… dan Aku coba Telepon lagi tapi Erik tidak mau mengangkatnya…..

Ahhhhh….laki-laki sialan…..pikir ku.

Aku semakin pusing memikrkan perkataan Erik tadi, Aku bisa membayangkan permainan apa yang akan Erik lakukan terhadap diri Ku. Sampai-sampai Mas Hermawan bertanya “ada apa Mir…. koq Kamu senyum-senyum sendiri…???”

Haahh…gak ada apa-apa koq Mas……jawab Ku dengan salah tingkah.

Ihhhhhh….koq AKu malah bisa-bisanya berfikir kenikmatan itu walaupun dalam hati hehehe….apakah ini yang dinamakan ketagihan….??? padahal sudah jelas si Erik adalah orang yang telah merusak Status Ku dari Istri yang Alim menjadi seorang Istri yang bejat mau berselingkuh. Sampai-sampai tidurpun aku bermimpi disetubuhi dengan Erik hingga pada pagi harinya Ku rasakan CDku lengket karena mimpi basah Ku semalam, aku jadi malu sendiri melihatnya hehehe…… Setelah Mas Hermawan berangkat kerja, Ku tutup pintu dan langsung berdebar jantung ku tidak karuan….. eemmhhh….sebentar lagi Aku pasti akan di ajak melakukan permainan yang terlarang, Ku ambil handuk dan masuk kamar mandi lalu kubiarkan sejenak tubuh ini disirami oleh air segar dari shower sambil mencoba menenangkan diri.

Selesai mandi ku coba menonton TV untuk mengusir perasaan ku yang makin tidak karuan, hingga bel pun berbunyi membuat buyar lamunan Ku. Itu pasti Erik yang datang…..pikir Ku. Ku coba tarik nafas dalam-dalam sampai sedikit tenang lalu Ku buka pintu itu.

Hai sayang…..pa kabar Mir….. sapa Erik.

Masih Ku biarkan dia di depan pintu, mana Copy CD itu….. cepat berikan sekarang pada Ku Rik….. dan setelah itu Kamu pergi sekarang juga……pinta ku dengan tegas.

Aku seperti kerbau dicucukkan hidungnya, ketika Erik menjawab sambil merangkul pundak Ku mengajak masuk kedalam rumah.

Sabar sedikit dong sayang……kita ngobrol didalam saja yuk….. Erik pun terus merangkul Ku kedalam rumah lalu bibirnya dengan cepat melumat bibir ku.

Aku mendorongnya dengan harapan bisa terlepas…. Namun usaha Ku sia-sia karena betapa kuatnya rangkulan Erik tersebut. Ku coba merapatkan bibir ku tetapi begitu kuatnya lumatan bibir Erik hingga lidahnya pun sudah bermain-main didalam mulutku. Ditambah tangannya pun terus membelai kepala ku, pundak ku sampai buah dada ku walau masih dari luar. Karena sudah mulai terhanyut oleh buaiannya secara spontanpun bibir ku ikut mengimbangi permainan bibirnya Erik sambil mendesah pelan.

ekhhhmmm….akhhh…..sudah Rik hentikan….sudah cukup….pinta ku.

Tetapi Erik bukannya menghentikan malah semakin gila serangnannya entah kapan Erik menarik kebawah ruitsleting daster ku hingga betapa kagetnya saat kurasakan daster ku melorot kebawah. Aku menunduk untuk mencoba mengambil daster ku tetapi Erik malah mendorong ku hingga aku jatuh duduk diatas sofa.
Dan lumatan bibirnya pun kini sudah pindah tempat yang sekarang bibirnya sedang menggarap buah dada ku dan tangannya pun sudah berada di CD ku sambil mengelus-ngelus Vagina ku dari luar yang kadang Erik juga menyelipkan jarinya dari balik CD ku untuk mengocok-ngocok Liang Vagina ku. Dalam pikiran ku yang kacau dan di campur dengan rasa nikmat yang mulai datang aku berfikir kalau sudah begini tidak mungkin dapat ku cegah atau kutahan lagi pikir ku… oleh sebab itu kulepas saja desahan ku akhhhh…. ekhmmm…. akhhhh……

Malah akhirnya tangan ku sendiri yang menuntun kepala Erik dan ku arahkan ke selangkangan ku.

Erik paham akan hal itu…..dan berkata “kamu ingin ku jilatin lagi memek kamu Mir…???”

Aku hanya diam tanpa bersuara karena hati ku masih bercampur malu untuk menjawabnya hehehehe……

Dengan sigap Erik menarik CD ku hingga terpampang jelas Vagina ku dihadapan Erik yang tengah berjongkok dibawah ku.

Kamu ingin memeknya ku jilatin atau langsung ku entot Mir….??? pancing Erik dengan suara lembut ditelinga ku.

Aku tau Erik ingin mendengar suara ku untuk meminta, jilatin dulu Rik….cepat Rik…. Jawab ku yang sekarang aku sudah mulai cuek.

Ku lihat Erik pun tersenyum puas mendengar jawaban Ku, dan langsung lidahnya memporak-porandakan isi dalam Vagina Ku.

Akhhh….terus Rik….ya begitu Rik….okhhhh…..makin ku tekan kepala Erik agar lidahnya dapat masuk semua kedalam Vagina Ku. Erangan Ku pun semakin menjadi hingga tidak peduli lagi siapa lelaki ini yang tengah membuat ku melayang tinggi.

Terus Rik…..okhhhh….yang kuat Rik isap nya……duhhhh okhhhhh….. pandai sekali lidah Mu Rik….. Memek Ku dah gak tahan Rik….. cepat Rik selesaikan birahi Ku….. akhhhhh……

Aku pun sudah tidak memilah-milah lagi perkataan yang halus mungkin karena otak Ku sudah kerasukan dan Vagina Ku pun sudah mulai bergetar yang menandakan sebentar lagi Aku akan Klimaks. Dan akhir nya kutarik sekuat-kuatnya kepala Erik agar makin terbenam lidahnya yang masih mengorek-ngorek Vagina Ku yang berbarengan dengan keluarnya cairan Vagina Ku. Akhhhhh….ekhhmmm…..nikmat sekali Rik….. Memek Ku keluar Rik…..akhhhh…..

Mendengar kata-kata Ku Erik pun makin kuat menyedot Vagina Ku hingga tubuh Ku mengejang-ngejang.
Erik pun berdiri dihadapan Ku dan Ku lihat dia sudah tidak mengenakan apa-apa lagi, mungkin tadi sewaktu dia mengisap Vagina Ku dia sempatkan untuk membuka celana dan CDnya pikir Ku…. Seperti sudah biasa rasanya Aku pun terus paham apa yang di inginkan Erik, Ku raih penisnya dan Ku kocok-kocok dengan lembut hingga makin menegang Penisnya dalam tangan Ku. Pikiran Ku pun sudah tidak normal dan langsung ku jilati sambil Ku kulum batang penis tersebut hingga terdengar desahan-desahan Erik.

Okhhhh….enak sekali Mir….terus Mir isap yang kuat kontol Ku…akhh…. Herannya Akupun semakin pintar memainkan Penisnya Erik dalam mulut Ku…. Semakin Ku kulum dan Ku sedot Penisnya…Erikpun semakin mengerang kenikmatan. Erikpun mengangkat tubuh ku dan mengisyaratkan agar Aku jongkok dan Dia duduk di sofa, hingga Penisnya tepat dihadapan Ku. Aku pun meneruskan pekerjaan ku dengan menggenggam dan memainkan Penisnya di dalam mulut ku. Tangan Erik pun sudah melakukan tugasnya dengan memainkan Buah Dada Ku sesekali memilin Puting Buah Dada ku hingga birahi ku pun kembali tinggi.

Akhh persetan…pikir ku yang telah sangat bernafsu…. Akupun berdiri dan naik diatas pangkuan Erik…. Erikpun paham akan keinginan ku itu, segera Erik mengarahkan Penisnya berdiri tegak kearah Kemaluan ku…. hingga terbenam sudah Penisnya Erik dalam Vaginaku. Akhhhh….Akupun tak mau membuang waktu segera ku genjot Penisnya Erik okhhhh….Rik…ekhhhh…akhhhh… Mulut Erik pun menyambut Puting Buah Dada ku yang tepat didepan wajahnya sambil dikulum dan diremas-remas hingga membuat ku makin tambah birahi saja. Ehmmm…akhhhh…..Rik….akhhhhh…… Vagina ku pun sudah mau meledak lagi, aku pun semakin mempercepat genjotan ku.

Rik….akhhhh……aku keluar lagiiii…..akhhhh…. Ohhhhh….nikmatnyaaa batin ku…….kurangkul pantat Erik dengan kedua kaki ku dengan erat. Vagina ku pun keluar lagi tuk yang kesekian kali. Setelah Erik mendiamkan sejenak kembali dia menggenjot diriku dari belakang,

akhh…nikmat sekali memek kamu Mir….okkhhh…. Semakin kuat dia menggenjot kurasakan penisnya semakin mengembang.

Berarti dia akan keluar pikir ku…Aku pun mengimbangi permainan Erik dengan sisa tenaga ku. Dan Erikpun merapatkan kuat-kuat penisnya hingga kurasakan semprotan cairan hangat yang deras dalam vaginaku…… Kami pun terjatuh lemas bedua dengan Erik menimpa tubuh ku dari atas. Begitu aku tersadar kudorong tubuh Erik yang masih menimpaku, kuraih pakaianku dan segera kukenakan.

Sekarang mana CD itu Rik……pinta ku..

Sebentar sayang….jawab Erik sambil mengenakan pakaiannya. Dari kantong celananya Erik mengeluarkan kepingan CD dan menyodorkan kepada ku.

Cepat ku sambar CD itu…..tapi Erik dengan spontan menariknya kembali, opsss….sabar dong sayang….. Erik menyeringai.

Cium aku dulu dong…..sambil mengisyaratkan CD itu baru akan diberikan kepada ku.

Aku pun mencoba mendekat dan mencium bibir Erik sambil ku sambar CD itu dari tangnan Erik, tetapi Erik masih menggenggam kuat CD itu sambil melumat bibir ku. Selagi tangannya mencoba menggerayangi payudara ku, segera kudorong tubuhnya hingga Erik terdorong dan lepas sudah CD itu ditangan ku.

Sekarang kamu cepat pergi dari sini Rik….. urusan kita sudah selesai….ujar ku.

Ok…ok…saut Erik. Tapi boleh dong kapan-kapan kita lanjutkan permainan seperti tadi…..?? ucap Erik.

Jangan harap aku mau melayani kamu lagi Rik….. cepat kamu pergi dari sini……sambil ku dorong tubuhnya untuk segera keluar rumah.

Jangan marah-marah gitu dong Mir…..kamu juga tadi menikmatinya bukan….??? Jawab Erik sekenanya sambil berlalu.

Segera ku tutup pintu dan ku bersandar sambil merenungkan sejenak apa yang baru saja terjadi. Memang ku akui bahwa selama bermain dengan Erik aku juga menikmatinya. Sejak peristiwa itu kadang pikiranku terhantui untuk mengulanginya, tapi hingga saat ini aku masih bisa menahan hasrat godaan itu.

No comments:

Post a Comment