09 January 2015

Sexy 003


Sexy 002


Bercinta Dengan Aku, Istriku Dan Temanku

Cerita Dewasa - Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari pada istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah beranak seorang berusia 7 tahun. Walaupun sudah beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang vaginanya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.

 Suatu hari di tahun 1995, kami diajak sebelah tetangga untuk nonton blue film karena baru beli laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang cukup seram karena ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke vaginanya dan yang seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,

"Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan penis." Kutanya pelan-pelan,

"Apakah kamu kepingin adegan begitu?" Istriku dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu. Sambil bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, "Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?" Istriku memandangiku sambil malu-malu manggut-manggut kepalanya. Kutanya lagi,

"Kalau lakinya dua, satunya kamu ingin dengan siapa?" Istriku menjawab,

"Terserah sama Papi saja." Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu Lud seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Tono seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya lagi,

"Kalau Lud atau Tono mau?" Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi,

"Mami senang yang penisnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang kira-kira sama?"

Istriku menjawab, "Enak yang besar saja, seperti di film tadi."

"Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya panjang dan besar."

Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata Lud punya penis dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga dadanya penuh dengan bulu maklum orang Ambon. Besok paginya segera kuinterlokal Lud yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Lud menyambut dengan antusias dan sanggup datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.

Hari Sabtu sore aku menjemput Lud di airport bersama istriku, setelah menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok panjang warna coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai baju tipis (modelnya Yuni Sara) dengan bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat putih menggairahkan.

Juga bagian atasnya terlihat sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas. Makin syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Lud menuruni tangga pesawat dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana jeans.

Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan berkata, "Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana",

dengan logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih dari istriku. "Apa kabar Hwa?" tanyanya pada istriku.

Dia kalau panggil istriku dengan Hwa. Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.

Setelah sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti. Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan dengan kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.

Tangannya lud yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal paha serta vagina istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan serta menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit penisnya yang masih pakai jeans itu.

Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika kutanya pada istriku,

"Mi, nikmat ya permainannya Lud?"
 Istriku menjawab,
"Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Lud terus mempermainkan dan meremas buah dadaku terus."
Memang istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan lalu nafsunya meroket naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena Lud mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa menonton TV dulu.

Istriku berkata kepadaku, "Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku."

"Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?" tanyaku.
Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,
"Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana?
Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya semalam."

"Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan", jawabku.

Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan meremas buah dada istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.

"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke seluruh tubuhku dan vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku akan dikuras sampai kering dengan penisnya",

kata istriku. Aku pesan pada istriku agar satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air maninya, walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi harus diludahkan.

Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada istriku, "Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam kan tak ada pakaian yang boleh menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku."

"Macam-macam kamu",

sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan mengenakan pakaian tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya warna merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga. Melihat istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-geleng dan bilang,

"Waah aku bisa langsung tegang lho", sambil pegang-pegang penisnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik juga untuk diajak duduk di sofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya.

"Wuuuiihh, cek... cek... cek", gumam istriku sambil menarik tangannya.

Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Lud dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku. Aku sendiri segera melepas kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan vaginanya bergantian dengan tangan Lud.

 Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit penisku dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Lud untuk memegang penisnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dengan penis vaginanya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celananya langsung nampak penisnya.

Walaupun belum hidup penisnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65 persennya saja. Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu. Lalu Lud berpegang pada kedua lengan Hwa dan badannya digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek vagina istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya.

"Addduuuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan vagina dan buah dadaku kena gesekannya", kata istriku.

Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya pas depan penisnya dan aku diminta mengerjakan vaginanya dengan penisku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud dan terus diremas-remas. Istriku tanpa komando langsung mencaplok penis Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang penisku dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang nikmat.

Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan maju mundur ke vaginanya. Mendapat dua penis yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang vaginanya mulai keluar santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap penis Lud tapi memepetkan buah dadanya kepenis Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan buah dadanya.

Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok penis Lud dan vaginanya mengocok penisku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah membuat nikmat penis dua laki-laki dan kulihat vaginanya makin banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang,

"Waduuuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud".

Langsung dia bilang, "Aku juga tegang banget penisku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi." Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai. Temanku nanti akan menancapkan vaginanya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan penisku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga penisku tepat di hadapan mulutnya.

Penisku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat Hwa melepas penisku dan mengaduh, "aachh.... Lud!"

 Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan penisnya sebab belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala penisnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya. "Sulit banget An masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu", katanya.

"Masak toch padahal sudah kumasukan penisku dan sudah ada santannya lho",

 sahutku. Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala penisnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.

Kemudian dipakaikan ke penisnya hingga batang penisnya sebagian tertutup dengan longsong berbulu itu. "Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih hebat.

Mau coba ya Hwa?"

katanya sambil ditunjukkan ke istriku penisnya yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya. Istriku bilang,

"Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!"


"Oke" sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung penisnya ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam. "aacch... Lud, masuk Lud penismu", kata istriku. Memang kepala penisnya Lud sudah masuk lalu digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala penisnya supaya agak terbiasa.

"Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir vaginaku bisa merasakan bentuk penismu Lud",

kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang penisnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.

Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi,

"Aduh Pi, penis Lud mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu", dengan penis tetap terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga penisnya menyapu seluruh dinding vagina istriku.

Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta penisku untuk dihisapnya. Penisku juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat penis Lud mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel. Setelah gampang masuk keluar penisnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.

Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh,

"Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!"

Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata, "Gila An, pijatan vagina istrimu kuat sekali di penisku."

Memang kalau klimaks istriku vaginanya memijit penis dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang,

"Pi, Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian." Aku tanya pada istriku,

"Mi, gimana? Mami nikmat dan puas keinginan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus terlaksana?"

"Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada yang gede-gede.

Mami jadi kepingin terus", sahutnya. Lalu Lud sudah mulai menggenjot lagi vagina Hwa dengan penisnya dan penisku dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang,

"Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan."

Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku sering menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya. Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan penisnya ke vagina Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti sapi.

Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan penis terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet.... creet.... cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku. Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu penisku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang penisku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku. Baru saja habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku,

"Uuuuuh.... uuuuhh.... uuuhh", sambil menekankan kuat-kuat penisnya yang terbenam itu ke vagina istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh,

"aah Lud... aahh Lud... aah Lud."
Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung rebah menindih tubuh istriku.

Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar penisnya jangan buru-buru dicabut dari vaginanya.

Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama. Untuk mencuci penis-penis, istriku yang bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka penisnya yang dicuci dulu. Kulihat dari vagina Hwa meleleh sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir vaginanya memerah.

Istriku bilang,
"Ya Pi bibir vaginaku merah?

Itu gara-gara penis temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir vagina sampai dinding dalam vagina seret terus, sehingga vaginaku bisa merasakan lekuk-lekuk penis Lud."

"Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?" balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci penis Lud dan kemudian penisku. Setelah itu giliran istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian vaginanya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,

"Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam vaginaku nih sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku.

Gimana ya Pi?"

"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi."

"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke vaginamu", sahut Lud. Istriku menjawab,

"Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas."

Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,

"An, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,

"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta." Aku menjawab,

"Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya."

"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku", kata Lud.

Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang penis Lud lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya.

Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam lubangnya dan penisku sambil digesek-gesek dengan betisnya. Lud kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.

Kemudian Lud berkata padaku, "An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan penisku akan kusimpan dalam vaginanya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa."

"Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas", sahutku.

"Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga", kata istriku.

Setelah itu Lud bertanya pada istriku,

"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku menjawab,

"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi.

Malam ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Lud." Setelah itu Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,

"Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau penisnya dimasukkan ke dalam lubang anusmu!"

"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.

"Selamat menikmati penisnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!"

kataku. Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan istriku karena pintu kamarnya terbuka.

Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan vaginanya. Setelah itu Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih penisnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku.

Segera dipijit-pijitnya penis Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih ganas dia segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.

Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas. Penisnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di vagina dan penisnya tepat di wajah istriku.

Keduanya yang langsung beraksi, penisnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil batang penisnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus mencucup clit dan lubang vagina istriku. Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya tepat dengan vaginanya.

Kepala penisnya dimasukkan ke dalam vagina istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga penisnya berputar dengan dipegang bibir vagina istriku sedang tangan Lud tetap meremas buah dada istriku.

Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga penisnya keluar masuk vagina seperti dikocok dengan vagina. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas penis Lud dengan vaginanya memijit penis. Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku.

Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di penisnya dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Lud. Lalu Lud yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.

Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Lud menindih istriku setelah penisnya dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lalu pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan seluruh vagina istriku dan penisnya memutar di dalam lubang vagina sehingga istriku menggelinjang lagi dengan tangannya menarik lepas sprei. Sedangkan mau mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Lud. Yaah, menonton itu penisku jadi tegang terus sampai kemeng rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit lebih.

Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku sudah mencapai klimaks sampai 2 kali. Setelah itu kakinya yang kekar itu keduanya ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu pantatnya digoyangkan naik turun hingga penisnya ikut juga. Dengan posisi ini penisnya betul-betul kejepit dengan bibir vagina istriku sehingga gesekannya betul-betul terasa di vagina istriku sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng kepala saat klimaks.

Lud minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus menggoyangkan pantatnya memutar hingga penis Lud diputar dengan vagina istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya, padahal kalau aku yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi.

"Aduuh Lud... aduh Lud.... nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan manimu Lud", pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki istriku diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Lud menancapkan penisnya dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya bisa meremas buah dadanya.

Lalu mulailah ditembaknya vagina istriku dengan penisnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik. Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras vaginanya, pantatnya tak naik tapi penisnya yang deras menghunjam masuk menerobos sampai mulut rahim istriku.

"Aduuh Lud... aduh Lud... nikmat banget penismu Lud, tapi aku tak kuat menahan nikmatnya Lud..., aku butuh manimu Lud dan penismu sudah makin hangat Lud", teriak istriku. Akhirnya "Huuuuh", desis Lud dan "Cruttt", maninya muncrat,

"Huuuh", desis Lud lagi dan "Cruttt", maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku mengerang, "aach... sseett!" Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku,

"Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu",
kata istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud segera tidur di sebelahnya dengan memeluk istriku dan penisnya yang masih tegang itu dimasukkan lagi ke dalam vagina istriku dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu diselimuti. Melihat itu walaupun penisku tegang aku tak ikut masuk sebab kupikir istriku capai apalagi vaginanya masih disumpal dengan penis Lud, jadi terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.

Suatu saat aku terbangun, karena terasa penisku dipijit-pijit dan ketika membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh Lud tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika aku bangun, istriku bilang,

"Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua berbarengan."

Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi. Aku lihat ternyata vagina istriku tetap didongkrak dengan penis Lud, jam saat itu sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam.

Kemudian istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak vagina istriku dengan penisnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan penisku ke mulut istriku untuk dihisap. Penisku terus dijilati disedot lubangnya sambil kantong penisku diremas-remas dan rambut bawah kantong penisku ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan tegang lagi.

Memang kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Lud yang menembakkan penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot... crot... crot, maninya muncrat ke dalam vagina istriku, kulihat itu tak tahan juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis masuk. Dan Lud pun lalu menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,

"Waah Pi, mani Lud rupanya masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar lagi, apa karena vaginaku disumpal terus dengan penisnya Lud ya Pi?

sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget."

Belum sempat kujawab, Lud bilang,

"Gila, istrimu itu minta disumpal terus vaginanya, pokoknya penisku malam ini tak boleh lepas dari vaginanya."

"Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya penisnya dipendam semalam suntuk dalam vaginaku, dan aku setuju", jawab istriku.

"Penisnya terasa hangat terus di vaginaku, dan kalau mulai tegang terasa mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur walaupun sudah tidur pula penisnya tetapi kepala penisnya tetap nyantol di bibir vaginaku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas sendiri kalau tidur." kata istriku. Setelah fit kembali istriku dibopong lagi dengan masih disodok vaginanya dengan penisnya dan dibawa balik ke kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam 4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang penisku tegang sendiri jam-jam itu. Pagi itu penisku juga tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Lud dengan tubuh diselimuti. Aku mencoba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.

Aku bilang, "Penisku tegang nih, yo tak semprotkan ke vaginamu."

Istriku berbisik, "Aduuuh Pi, penis Lud masih menancap terus dalam vaginaku kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak hisap saja ya penisnya?"

"Oke", sahutku.

Lalu istriku menengadah dan kudekatkan penisku supaya bisa masuk ke mulutnya, lalu kukocok sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya. Karena sudah cukup lama tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah muncrat lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala penisku dijilati untuk membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan semua maniku. Aku bertanya,

"Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya juga ya?"

"Tidak Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam vaginaku dan sampai sekarang belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut yang hangat!

Lalu Lud hanya mencabut penisnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali ke vaginaku", jawab istriku.

Kukecup bibirnya dan kubisiki, "Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan lagi!" Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV.

Ternyata istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan lagi. Karena bosan lihat TV lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda. Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam kamar mandi sebab terdengar rintihan istriku,

"Aduuuh Lud... aduuh Lud... enaknya penismu Lud, nikmat banget Lud rasanya." Kemudian suaranya Lud,

"aach... Hwa, vaginamu juga nikmat, aku kangen terus dengan vagina dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!"

Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit lagi mereka keluar dari kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi penisnya di vagina istriku. Mereka masuk ke kamar dan ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini warna merah dan pakai bra mini warna merah juga, lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak kelihatan dari luar. Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Lud bilang,

"Hwa, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu ketat." Istriku pertama menolak,

 "aah katanya mau keluar makan dan nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH." Lud bilang,

 "Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Hwa."

Jadi terpaksa istriku menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeeehh, ternyata betul juga pendapat Lud, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak jelas dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.

Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek ada yang masih pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk nonton TV. Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau menonton TV lagi, ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi. Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang memakai BH mininya, sedang Lud sedang melepas celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka. Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu penisnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan ke vaginanya istriku. Jadi Lud main dengan masih pakai CD dan istriku pakai BH dan CD mini. Karena branya mini, otomatis payudara istriku mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil pantatnya terus menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku berteriak, "Aduuuh Lud, hangatnya manimu, lepaskan semua manimu Lud!" karena sebelumnya istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas istriku.

Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka, sebab Lud harus berangkat pulang dengan pesawat jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka berpakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30. Lalu kita ngomong sebentar dan Lud usul, "Kalau lain kali kita main berempat dengan istriku, bagaimana?" Pertama istriku keberatan sebab aku tak boleh main dengan wanita lain. Tapi Lud menjelaskan kalau wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan. Jadi pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku dikhawatirkan tak bisa tegang. "Jadi bisa ramai Hwa, kita main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot", kata Lud.

Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku bertanya, "Ada apa?" Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang digenggam. "Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya." Ternyata betul bagian bawah vaginanya basah, karena Lud sudah hampir check in lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah dikecup bibirnya oleh Lud. Kami segera menuju mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari dengan kertas koran, hampir sampai di rumah istriku mengeluh lagi, "Aduh Pi, maninya keluar lagi rasanya basah dan lengket semua pahaku. Cepat dikit Pi!" Kukebut terus dan sampai di rumah mobil kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan segera istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.

Melihat aku datang, istriku bilang, "Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena cendol maninya Lud dan itu keluar terus banyak." Kulihat paha istriku dan bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang vaginanya keluar jatuh mani Lud yang seperti cendol itu. Melihat itu aku malah jadi nafsu, penisku jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku.

"Papi pasti tegang toch kalau lihat vaginaku belepotan mani begini", kata istriku sambil mulai memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku. "BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!" kata istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya nonton TV, jam 1 tengah malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu penis Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang.

"Hebatnya Lud itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus dan kental serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh dalam perutku tadi sampai suatu saat kutekan perutku dan mulai keluar terus maninya", kata istriku.

"Mi, kalau sudah habis cuci dulu vaginanya, aku sudah nggak tahan nih."

Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku segera menaiki istriku dan kutancapkan penisku ke vaginanya.
"Wah Mi, vaginamu masih seret juga buat penisku, kukira jadi longgar kemasukkan penis gedenya Lud", kataku. Istriku lalu cerita,
"Waktu penis Lud ditanam semalam suntuk dalam vaginaku, begitu mulai kurang tegangnya vaginaku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir vaginaku dengan maksud supaya jangan sampai longgar liangnya.

Apalagi Lud selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam banget geli rasanya kalau goyang sedikit, kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir vagina saja. Kalau mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya Lud kalau sudah nafsu banget agak kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra. Hanya Papi punya kalah besar dan panjangnya saja,

tapi Mami mau belikan alat yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang penis, tiap pagi nanti Mami yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang dan besar. Memang saat Lud mau menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas supaya penisnya bisa amblas masuk semua sebab kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi punya kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi."

"Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Lud, tapi nanti Mami gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang", kata istiku sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.



Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan segera hak BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.

"Aduuh Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen dengan penisnya Papi sejak Papi minta tadi malam, masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan penisnya Papi. Pi mau keluar ya?

kok sudah anget banget penisnya?" tanya istriku. Benar juga tak lama lagi creeett.... creeettt, maniku menyemprot.

"Waah... maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu dengan Lud punya nih!" kata istriku. Karena capai kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.

TAMAT

ML dengan Mantan Pacar


Cerita Dewasa - Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia kurang lebih 30 tahun. Pernikahan kami telah berjalan kurang lebih 7 tahun dan mempunyai seorang anak yang sudah sekolah di playgroup. Suamiku adalah seorang pekerja di perusahaan swasta, karena kesibukan pekerjaannya dia biasa pergi pagi dan pulang malam. Walau begitu hubungan kami berjalan dengan baik. Kami biasa terbuka dalam berbagai hal, termasuk masalah sex. Sayangnya karena pekerjaannya, staminanya di ranjang kurang bisa memuaskan keinginanku. Aku inginnya berhubungan sex tiap hari, sementara suamiku paling sanggup tiga hari sekali. Itupun setelah ejakulasi, dia tidak sanggup untuk menambah ronde. Satu hal yang dia suka bilang adalah keinginannya untuk melihatku berhubungan sex dengan laki-laki lain. Dan bahkan dia bilang kalau dia enggak perlu melihat langsung, asal setiap aku sudah berhubungan sex dengan laki-laki lain aku harus menceritakan detailnya dan dilakukan dengan sepengetahuan suamiku. Syarat lainnya adalah, bahwa aku menyukai laki-laki tsb, ganteng dan yang penting aku bisa menikmati hubungan sex-ku dengan laki-laki tersebut.

Perlu aku ceritakan, bahwa sebelum menikah dengan suamiku sekarang ini, aku hanya pernah mempunyai pacar sekali. Itupun kami hanya sebatas berpacaran, jangankan berhubungan sex, bahkan berciuman pun belum pernah. Meskipun pernah pacarku dulu itu memintaku untuk menciumku namun dengan halus aku menolaknya. Jadi bagiku suamiku adalah laki-laki pertama yang berhubungan sex denganku. Awalnya keinginan suamiku ini cuma sekedar ‘pillow-talk’ atau fantasi ketika kami melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan sex dengan suamiku. Sampai pada suatu hari.

Awalnya suatu pagi, seperti biasa setelah suamiku pergi ke kantor sekaligus mengantarku anakku pergi ke playgroup, aku pergi mandi. Karena biasanya pagi hari sebelum suami dan anakku pergi, aku menyelesaikan pekerjaan rutin rumah tangga dan menyiapkan sarapan. Ketika baru saja aku selesai mandi, dan masih mengenakan kimono handuk, tiba-tiba bel berbunyi. Dalam keadaan tubuh telanjang dan hanya ditutupi kimono, aku pergi untuk membuka pintu. Betapa kagetnya aku, ketika ternyata yang datang adalah Pram, mantan pacarku dulu.

Dalam keadaan gugup, bercampur senang aku tidak mampu berkata kecuali mempersilakan dia masuk dan lalu mengunci pintu. Aku bahkan lupa kalau aku cuma pake kimono. Tampangnya masih seperti dulu, kecuali bahwa kini dia tampak sedikit lebih gemuk dan lebih dewasa. Meski aku akui bahwa aku sangat menyayangi suamiku, kadang-kadang aku masih suka merindukan mantan pacarku ini. Dalam keadaan masih gugup, tiba-tiba Pram menggenggam tanganku dan bertanya tentang kabarku, aku hanya bisa menjawab lirih. Namun aku tidak bisa menyembunyikan binar mataku, melepas rinduku padanya. Tiba-tiba dia mendaratkan ciumannya ke pipiku dengan lembut, dia bilang dia sangat merindukanku. Sambil kemudian tangannya memelukku, dia bilang kalau dia tunggu dari pagi diatas mobilnya, dan begitu tahu kalau suamiku sudah pergi dia lalu pergi memencet bel rumahku.

Dalam pelukannya yang makin erat dia bilang, aku ingin menciummu. Sesuatu yang dari dulu ingin dia lakukan namun belum terlaksana. Dalam keadaan seperti itu aku hanya bisa memejamkan mataku dan bersiap menerima ciumannya. Lalu kurasakan bibir Pram dengan kumis tipisnya mulai menyentuh bibirku, dan aku lalu menyambut ciumannya dengan membuka mulutku. Masih dalam keadaan mata terpejam lidah Pram mulai menjelajahi mulutku dan aku membalasnya dengan penuh gairah kerinduan. Lalu perlahan kurasakan tangannya yang tadi mendekapku mulai mengelus bagian pantatku dari luar kimono.

Awalnya cuma remasan ringan namun kemudian dia mulai meremas dengan penuh berahi. Mendapat perlakuan demikian, nafasku makin tersengal dan ciumanku makin hot. Lalu tangan Pram mulai menelusup ke balik kimonoku dan meremas pantatku dengan mesranya. Aku makin terhanyut, dan sangat menikmati permainannya ketika akhirnya bibirnya mulai menjelajahi leherku lalu kemudian turun ke arah payudaraku. Perlahan tangan Pram mulai membuka kimonoku sampai akhirnya kimonoku terjatuh di lantai dan aku kini telanjang bulat. Ya, baru pertama kalinya kini tubuh telanjangku disaksikan oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun birahiku sudah makin meninggi, sehingga tanganku pun mulai membuka kemeja Pram dan kuusap dadanya dan kadang kuelus puting Pram. Bibir Pram kini mulai mengisap payudaraku bergantian dan jari tangannya mulai memainkan vaginaku.

Aku kini sudah benar-benar enggak tahan dan meminta dia untuk memasukkan penisnya ke vaginaku yang kini sudah sangat basah. Lalu dia menggendong tubuh telanjangku ke kamar tidur, dimana aku biasa tidur dengan suamiku. Setelah meletakanku di ranjang Pram lalu membuka celananya sehingga kini dia pun telanjang. Aku agak sedikit kaget, ternya ukuran penis Pram lebih besar dari ukuran suamiku. Meskipun badannya lebih kecil dari suamiku. Pram lalu menghampiriku mencium bibirku lagi dan perlahan mencium seluruh badanku sampai akhirnya bibirnya mulai menyentuh vaginaku.

Betapa lembutnya, lidahnya mulai menjilati klitorisku dan terkadang dimasukannya ke lubang vaginaku. Vaginaku makin basah, tanganku pun mulai meraih penisnya, yang ternyata benar benar lebih besar dari milik suamiku. Sampai aku tidak tahan lagi dan memohon Pram untuk segera memasukkan penisnya ke vaginaku. Setelah membasahi kepala penisnya, Pram mulai mengarahkan penisnya ke arah vaginaku yang kini benar benar menginginkan untuk dimasuki penisnya yang besar itu. Agak susah awalnya, namun secara perlahan dan lembut penisnya kini masuk seluruhnya di vaginaku. Tak dapat kugambarkan betapa kini aku sangat terhanyut, vaginaku terasa penuh oleh penisnya dan gairah yang didorong kerinduanku. Sehingga tak lama aku merasakan orgasmeku makin dekat dan aku meminta Pram untuk menggerakkan penisnya dengan cepat. Sampai kemudian aku benar benar mencapai puncak dan memeluknya dengan erat. Melepaskan segala rindu dan hasrat.

Setelah orgasmeku mulai menurun Pram masih memelukku dengan erat, lalu mulai menggerakkan penisnya lagi dengan perlahan. Kira-kira lima belas menit berlalu namun ternyata Pram masih belum ejakulasi. Padahal biasanya suamiku paling tahan sekitar lima menitan. Lalu kemudian Pram membalikkan badanku, sehingga kini aku yang di atas dan dia di bawah. Aku lalu mengambil inisiatif dengan setengah berjongkok dan menggerakkan pantatku merasakan penisnya keluar masuk di vaginaku. Aku hampir mencapai orgasmeku yang kedua ketika tiba-tiba Pram bilang kalau dia hampir ejakulasi, dia lalu tanya apakah dia harus ejakulasi di luar, aku bilang di dalam saja karena toh aku sudah pasang KB. Lalu kemudian dia benar benar berejakulasi. Kurasakan spermanya menyemprot dengan keras. Sampai 5 kali dia menyemprotkan spermanya yang hangat di vaginaku lalu akhirnya diapun terkulai lemas. Aku hanya bisa memeluknya, merasakan kehangatan spermanya dan menikmati sisa sisa kekerasan penisnya yang mulai mengecil di vaginaku.

Tiba tiba aku dengar pintu garasi terbuka. Lalu cepat kusambar kimonoku. Aku pikir pasti suamiku yang datang, karena biasanya dia masuk melalui pintu garasi. Ternyata benar, suamiku yang datang. Dalam keadaan rambut acak-acakan dan sperma Pram yang menetes sampai ke pahaku, aku tanya kenapa dia pulang. Rupanya dia ketinggalan agenda kerjanya dan bermaksud mengambil kedalam. Tapi aku larang, dia bilang kenapa, lalu aku ceritakan singkat kalau di dalam ada Pram. Terus dia tanya kenapa rambutku acak-acakan, dipikirnya aku belum mandi.

Tadinya aku takut untuk berterus terang sampai kemudian dia bilang apakah aku baru making love sama Pram. Aku jawab ya, ternyata mendengar itu, suamiku jadi sangat terangsang. Lalu dia bilang boleh dia lihat. Lalu kubuka kimonoku, tampak vaginaku yang memerah dan sperma Pram yang masih menetes dari vaginaku. Lalu tanpa banyak bicara suamiku jongkok di hadapanku yang masih berdiri dan mulai menjilati cairan sperma yang menetes di pahaku, lalu jilatannya mulai beralih ke vaginaku dan menjilati sperma Pram sampai bersih. Setelah itu dia memintaku menungging, lalu suamiku menurunkan celananya sampai di mata kaki dan mulai memasukkan penisnya ke vaginaku yang masih dipenuhi sisa sperma Pram.

Vaginaku kini terasa longgar, karena baru dimasuki penis yang lebih besar dan masih penuh sisa sperma, namun tampaknya suamiku sudah sangat bernafsu, mungkin karena fantasinya kini jadi nyata. Sehingga tak lama dia pun langsung berejakulasi, menyebabkan vaginaku kini terisi oleh sperma dari dua laki-laki yang berbeda. Lalu dia kembali mengancingkan celananya, dan bilang untuk ambilkan agendanya. Lalu dia bilang kalau dia lagi buru-buru karena mau ada rapat di kantornya. Setelah suamiku pergi, aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan vaginaku. Ketika aku kembali ke kamar, Pram bertanya siapa yang datang, lalu kujawab tadi orang yang minta iuran bulanan RT. Lalu aku hampiri Pram, lalu kukulum penisnya yang masih kecil. Perlahan penisnya mulai menegang kembali dan kamipun kembali making love sampai aku mengalami dua kali orgasme dan dia menumpahkan kembali spermanya di vaginaku.

Baik Pram maupun aku sangat terkesan dengan apa yang baru kami lakukan. Menjadi sangat istimewa karena baru saat inilah aku merasakan memekku dimasuki kontol selain milik suamiku dan sekaligus orang yang mengisinya adalah seseorang yang pernah punya kesan khusus di hatiku. Dengan berat hati aku bilang kalau sekarang dia harus pergi karena aku harus menjemput anakku. Sebelum pergi, Pram meninggalkan nomor handphone dan memintaku untuk menghubunginya setiap saat aku membutuhkannya. Aku kemudian mengantarnya sampai ke pintu depan dan dia meninggalkanku dengan ciuman lembut di pipi.

Malamnya ketika suamiku pulang, dan anakku sudah tidur suamiku minta aku menceritakan tentang apa yang aku lakukan dengan Pram tadi siang. Sambil berbaring berdua aku mulai bercerita. Sambil seksama mendengarkan tangannya menelusup ke balik rokku dan langsung menuju ke memekku (aku tidak pakai celana dalam). Lalu di bilang, wah memeknya masih bengkak nih. Lalu jarinya mulai mengusap itilku. Sambil terus bercerita aku usap puting susu suamiku sehingga suamiku makin terangsang mendengar ceritaku. Dia jadi tidak sabar dan membuka celananya lalu memasukkan kontolnya ke memekku.

Aku baru mulai menikmati gerakan kontolnya di memekku ketika tiba-tiba suamiku bilang kalau dia sudah mau ejakulasi. Aku bilang tahan dulu karena aku masih belum mau orgasme, namun apa daya suamiku tak mampu menahan dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya di dalam memekku. Tak lama kontolnya mulai layu dan kemudian dia tertidur kecapean. Aku kini dalam posisi “menggantung” karena aku belum orgasme. Kemudian kucoba untuk melanjutkan dengan jalan memainkan jariku di memekku. Entah mengapa meskipun suamiku ada di sisiku, saat bermastrubasi yang justru aku bayangkan seolah-olah Pram yang kini sedang menyetubuhiku. Sambil membayangkan kejadian tadi siang aku terus memainkan memekku sampai kemudian aku orgasme. Namun kuakui rasanya tidak sehebat dengan apa yang aku rasakan tadi siang.
Besoknya perasaan menggantung itu masih ada. Dan seperti rutinitas biasa, setelah suami dan anakku pergi, aku kembali sendiri di rumah. Tiba-tiba keinginan untuk mengulangi apa yang kulakukan kemarin dengan Pram muncul dengan kuat. Aku hubungi nomor HP-nya dan menanyakan apakah ia bisa datang sekarang. Sayangnya dia bilang tidak bisa, karena ada yang harus dia kerjakan pagi ini. Lalu aku tanya gimana kalau malam. Dia balik tanya bagaimana dengan suamiku. Aku bilang kalau suamiku sebernarnya tahu apa yang kita lakukan kemarin dan dia menyetujuinya. Jadi aku pikir malam ini pun tidak apa-apa kalau dia datang. Tapi dia jawab dia masih merasa sungkan untuk ketemu dengan suamiku.

Akhirnya aku usulkan gimana kalau kita keluar sekalian makan malam, tapi aku mau bilang suamiku dulu. Dia bilang setuju karena malam ini dia punya banyak waktu. Katanya hari ini adalah hari terakhir dia berada di kotaku untuk pekerjaannya sebelum besok di kembali ke kotanya. Aku kemudian menelepon suamiku dan menceritakan rencanaku, suamiku bilang oke. Aku begitu bersemangat dan ingin mempersiapkan sesuatunya dengan baik. Aku lalu pergi ke kamar mandi, mencukur bulu memekku dan memakai lulur wangi sehingga nanti malam Pram benar-benar terkesan dengan penampilanku.

Malam hari jam delapan suamiku pulang. Anakku sudah tertidur setengah jam yang lalu karena siangnya dia bermain sehingga tidak tidur siang. Suamiku mendapatiku sudah berdandan rapi dan wangi. Dia kemudian ajak aku makan malam, namun aku bilang kalau aku mau makan malam diluar dengan Pram. Akhirnya dia makan malam sendiri. Aku lalu telepon Pram untuk datang menjemputku. Sebelum Pram datang suamiku memeluk dan menciumku, tangannya lalu merambah memekku, dia merasakan memekku yang licin karena pagi tadi baru dicukur. Sambil tersenyum dia bilang, wah persiapannya hebat sekali, katanya lagi dia jamin Pram pasti tidak akan merasa cukup menyetubuhiku cuma sekali. Sebelum aku pergi dengan Pram suamiku penasaran ingin menjilat memekku yang licin, lalu dia menyingkapkan rokku, membuka celana dalamku dan mulai menjilati memekku. Aku sedang menikmati jilatan lidahnya di memekku ketika kudengar suara klakson di depan. Kulihat melalui jendela, ternyata Pram yang datang. Lantas aku pamit sama suamiku, suamiku bilang celana dalamnya enggak usah dipake toh aku tidak akan membutuhkannya. Aku cuma tersipu mendengar ucapannya.

Aku keluar dan langsung menuju Pram yang masih dimobilnya. Sampai di dalam mobil Pram menyambutku dengan ciuman kecil di pipiku. Lalu dia tanya sekarang mau kemana. Aku cuma bilang terserah dia. Lantas Pram mengarahkan mobilnya ke sebuah restoran. Turun dari mobil, Pram memeluk pinggangku sambil berjalan menuju restoran, serasa masa berpacaran kami dulu. Makan malam berlangsung dengan romantis, diselilngi dengan saling bercerita tentang masa kami berpacaran dulu. Dia bilang dia sangat berbahagia karena kini telah merasakan apa yang dulu sangat ingin rasakan namun belum pernah terlaksana. Dia menambahkan kalau sampai sekarang dia masih belum menikah. Dia bilang meskipun kini dia sudah punya tunangan, dia masih sering mengingatku dan karenanya benar-benar menikmati kebersamaan ini.

Selesai makan malam, Pram mengarahkan mobilnya ke luar kota. Menjelang di luar kota, di daerah yang sejuk kami lalu berbelok memasuki sebuah motel. Sebuah motel yang cukup luas dan asri. Mobil langsung menuju garasi yang terletak persis di bawah kamar motel. Seorang pelayan membukakan pintu garasi dan langsung menyodorkan formulir check-in. Setelah menandatangani formulir serta membayar tagihan awal, si pelayan kemudian menutup pintu garasi. Pram lalu mengajakku menaiki tangga menuju kamar motel di atas.

Kamar motel itu cukup luas, ada sebuah ranjang ukuran kingbed, seperangkat sofa dan TV set, serta kamar mandi yang dilengkapi bathtub. Pram rupanya sudah tidak sabar lagi, tanpa berkata dia langsung menarikku dan mencium bibirku dengan penuh gairah. Kusambut ciumannya dengan penuh gairah pula. Sambil menciumku tangan Pram dengan semangatnya meremas susuku. Aku kemudian membuka celana yang dia kenakan dan tak sabar aku dorong Pram ke arah ranjang. Dalam keadaan Pram yang terlentang kumasukkan kontol Pram ke mulutku dan mulai mengulumnya dengan semangat. Kumainkan kontolnya yang besar itu keluar masuk mulutku. Pram hanya bisa memejamkan matanya menikmati hisapanku. Tak lama Pram bilang kalau dia ingin menjilati memekku. Pram lantas mencopot seluruh pakaianku dan pakaiannya sendiri, sampai kami berdua kini telanjang bulat. Lalu dia kembali berbaring dan memintaku meletakkan pantatku di atas mukanya.


Maka dengan posisi 69 aku kembali mengulum kontol Pram sementara dia menjilat memek dan itilku. Kira kira setengah jam kami dalam posisi itu ketika kurasakan orgasmeku telah mendekat, sampai kemudian aku mencapai orgasme. Dengan mulut masih mengisap kontol Pram, kutekankan memekku dengan kuat ke muka Pram. Dia sendiri dengan kuat mengisap itilku sampai aku benar benar melayang. Beberapa saat setelah orgasmeku memudar, Pram lalu membaringkanku di ranjang, mulutnya kini mengisap puting susuku bergantian. Setelah puas mengisap dan mengulum susuku, kemudian dia naik ke atasku dan mengarahkan kontolnya di memekku. Dengan lembut dia mengusapkan kepala kontolnya di memekku. Memekku kini sudah sangat basah dan menginginkan kontolnya untuk segera dimasukkan ke memekku. Perlahan Pram menekan kontolnya ke lubang memekku. Meski memekku sudah basah, Pram agak kesulitan untuk memasukkan kontolnya. Dengan jariku, kubuka bibir memekku lebar-lebar, sampai kemudian seluruh kontolnya masuk di memekku. Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku.

Setelah kira-kira 10 menit Pram mengentotku, tiba tiba aku merasakan kalau aku ingin pipis. Aku bilang kalau aku mau pipis dulu, Pram mencabut kontolnya dan lalu menuntunku ke kamar mandi. Di kamar mandi, Pram minta aku kencing sambil berdiri, lalu mulutnya kembali menjilati memekku. Dorongan untuk pipis sudah sangat mendesak dan aku sudah tidak tahan lagi. Dan air kencingku kini menyembur dengan deras. Tapi Pram malah terus menjilati memekku sehingga air kencingku mengenai wajahnya bertubi-tubi. Setelah selesai, Pram menyalakan shower dan mengajakku mandi bareng. Tangannya membalurkan sabun ke seluruh tubuhku, dan ketika giliranku menyabuninya ketika sampai di bagian kontolnya kukocok kontolnya sampai sambil tertawa dia bilang “sudah nanti aku keburu nyampe di luar”. Sambil terus bercanda Pram bilang sini aku sabuni bagian dalam memekku. Aku bilang gimana caranya? Lalu dia memintaku sedikit menungging, sambil masih berdiri dan kontolnya penuh sabun, dia lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Dia bilang begini caranya menyabuni bagian dalam memekmu.

Lantas, dia mengisi bathtub lalu mengajak untuk meneruskan permainan cinta kami di bathtub. Pram lalu berbaring dan minta aku memasukkan kontolnya dengan posisiku di atas. Aku menggerakkan pantatku naik turun sampai air di bathtub bergelombang karena gerakan kami. Setelah kurang lebih setengah jam Pram lalu memintaku menungging di bathtub dan memasukkan kontolnya dari belakang. Dengan gerakan yang makin lama makin cepat aku kemudian mencapai orgasmeku yang kedua yang tak lama kemudian Pram pun mencapai ejakulasi. Pram menyemprotkan spermanya yang hangat di memekku.

Setelah mengeringkan badan, lalu kami berdua pergi ke ranjang dan sambil saling berpelukan kami tertidur bagaikan sepasang pengantin baru. Ketika terbangun kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Pram lalu kubangunkan karena aku harus pulang. Namun dia bilang dia masih mau menyetubuhiku sekali lagi sebelum pulang. Lalu dengan romantis Pram kembali mencumbuku untuk kemudian memasukkan kontolnya kembali di memekku. Akhirnya kami berdua mencapai orgasme, aku sengaja tidak membersihkan memekku karena aku tahu suamiku suka melihat memekku masih basah oleh sperma laki-laki lain yang baru bersetubuh denganku.

Kami sampai di rumah pukul setengah lima. Dan Pram meninggalkanku di pintu depan. Dia bilang dia akan mengusahakan untuk datang ke kotaku sesering mungkin. Ketika aku masuk kudapati suamiku masih lelap tertidur. Perlahan aku naik ke ranjang dan kudekatkan memekku di muka suamiku. Dari memekku, sperma Pram menetes keluar membasahi wajah suamiku, suamiku terbangun dan tersenyum melihatku. Lalu tanpa banyak omong dia langsung menjilati memekku yang sangat basah oleh sperma Pram. Setelah bersih, aku lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Sambil bercinta, suamiku minta aku menceritakan kejadian tadi malam. Suamiku bilang gimana kalau kapan-kapan ajak Pram untuk bermain bertiga. Aku bilang nanti aku coba hubungi dia. Akhirnya suamiku pun kembali mencapai ejakulasinya dan menambah sperma di dalam memekku dengan miliknya, tercampur dengan sperma Pram.

Atas permintaan suamiku aku menghubungi Pram melalui telepon, mengundangnya untuk datang ke rumah kami. Awalnya Pram agak segan untuk bertemu suamiku, namun aku berusaha meyakinkan bahwa suamiku sudah mengetahui semua yang kita lakukan dan dia malah menyetujuinya. Kutambahkan bahwa dengan demikian maka kesempatan kita untuk bertemu semakin besar karena bisa dilakukan kapan saja jika waktu dan kesempatan memungkinkan. Akhirnya Pram setuju dan akan meneleponku terlebih dahulu sebelum datang.

Selang beberapa minggu kemudian barulah aku menerima telepon dari Pram mengabarkan bahwa dia akan datang pada akhir minggu ini, bertepatan dengan long weekend (hari libur nasional yang berdempetan dengan hari minggu). Saat itu juga aku langsung menelepon suamiku yang masih di kantor tentang rencana Pram yang akan datang berkunjung. Suamiku lantas mengusulkan bagaimana jika kita sekalian berlibur keluar kota bersama, mumpung long weekend. Aku bilang aku sih setuju saja, asalkan Pram juga setuju. Suamiku bilang kalau dia akan booking kamar dari sekarang, soalnya kalau tidak, susah dapat hotel di saat long weekend.

Akhirnya, hari Sabtu yang ditunggu tiba. Pram datang sekitar jam 11 siang. Saat itu anakku masih di sekolahnya dan baru akan pulang sekitar jam 12-an, sementara suamiku masih di kantor. Aku langsung menyambut Pram dengan pelukan kangen dan Pram balas memelukku, lalu lantas mencium bibirku. Namun meskipun hasratku begitu menggebu untuk segera making love dengan Pram, aku harus menahan diri karena sebentar lagi anakku segera datang. Pram lalu kemudian pamit untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya selepas perjalanan jauh dari kotanya.

Aku sendiri kemudian menyiapkan makan siang untuk Pram dan keluargaku. Sekitar jam 12 anakku sampai di rumah. Aku lalu perkenalkan Pram sebagai teman ayahnya. Pram cepat akrab dengan anakku. Setengah jam kemudian suamiku datang dari kantor dan aku langsung mengajaknya ketemu Pram. Sebenarnya suamiku sempat mengenal Pram, itu dulu ketika aku masih pacaran sama Pram aku sebenarnya sudah mengenal suamiku sekarang ini, tapi saat itu hanya sebatas teman. Dan dalam satu kesempatan aku sempat mengenalkan Pram sebagai pacarku kepada suamiku. Tapi saat itu mereka hanya saling bertegur sapa dan tidak berkenalan lebih jauh.

Suamiku lantas menyapa Pram, yang kelihatan agak canggung. Namun kemudian aku mengajak mereka untuk bersama makan siang. Di meja makan suamiku aktif memulai pembicaraan, namun umumnya yang dibahas sekitar masalah bisnis dan politik secara umum. Setelah makan selesai, terlihat kekakuan sudah mulai mencair. Sementara aku membereskan meja makan, mereka berdua lalu melanjutkan obrolan mereka sambil merokok di beranda rumah. Kelihatannya mereka berdua sudah mulai akrab, kerena sesekali tawa lepas mereka terdengar. Belakangan aku tahu bahwa mereka membicarakan aku, tentang betapa hot-nya aku di ranjang.

Selepas pukul tujuh malam setelah kami selesai berkemas, kami berempat (termasuk anakku) dengan menggunakan sebuah mobil kijang pergi menuju ke sebuah tempat di luar kota, ke hotel yang telah kami book sebelumnya. Sengaja kami memilih waktu agak malam untuk menghindari macet yang biasanya terjadi di sore hari. Suamiku yang menyetir mobil, dan Pram di kursi depan. Aku dan anakku duduk di jok tengah. Setelah satu jam perjalanan anakku mulai tertidur mungkin karena siangnya dia tidak tidur maka dengan cepat ia terlelap.

Sementara itu obrolan diantara kami sudah mulai terhenti, mungkin karena kehabisan topik. Suamiku dengan penuh konsentrasi mengemudikan kendaraannya, dan Pram menatap lurus ke arah depan. Sementara itu aku mulai merasakan memekku gatal, karena menahan hasrat dari siang. Aku lalu berinisiatif mengulurkan tanganku ke depan dan memeluk Pram dari belakang. Pram awalnya merasa enggak enak dan melihat ke arah suamiku, seolah minta persetujuan. Suamiku tersenyum dan memberikan isyarat bahwa dia setuju. Pram lalu sedikit merebahkan kursinya dan aku lantas mencium bibirnya dari arah belakang. Dengan kepala tersandar aku mulai melumat bibir Pram dan dibalas Pram dengan mengulum lidahku.

Kedua tanganku menelusup ke balik kemeja Pram dan mulai mengusap kedua putingnya. Sementara itu Pram lantas melingkarkan kedua tangannya kebelakang dan meremas pantatku dengan erat. Tak lama tangan Pram menelusup ke balik rok dan mengelus pahaku dengan lembut. Perlahan tangannya bergerak semakin ke atas, kurasakan jari-jarinya menyibakkan tepian celana dalamku dan mulai menyentuh bibir memekku. Jarinya lalu memainkan klitorisku dan sesekali memasukkan jarinya ke lubang memekku yang sudah basah. Tanpa melepaskan ciuman, Pram terus memainkan jari-jarinya di memekku sampai satu saat aku merasakan kalau orgasmeku tak terbendung lagi. Sambil menahan suaraku, aku melumat bibir Pram sekeras mungkin dan mendekapkan kedua pahaku seolah tangannya jangan sampai terlepas dari memekku. Dan ketika orgasmeku mulai pudar nafasku sungguh tak beraturan. Ketika aku melirik ke arah suamiku, dia hanya tersenyum.

Beberapa saat kemudian masih dari arah belakang, aku membuka ikat pinggang Pram dan menelesupkan tanganku ke balik celananya. Kurasakan kontol Pram yang memang lebih besar dari punya suamiku menegang dengan keras sekali. Lalu dengan sedikit berjongkok dari arah belakang aku lalu mendekatkan bibirku ke arah kontol Pram. Aku lantas mulai mengulum kontol Pram. Sementara itu suamiku hanya bisa menyaksikan dari sudut matanya, karena ia harus mencurahkan konsentrasinya ke jalan. Setelah beberapa lama mengulum kontolnya dan menggerakannya keluar masuk mulutku, Pram berbisik kalau dia udah mau nyampe alias ejakulasi.

Aku lalu mempercepat gerakan kontolnya keluar masuk bibirku, lalu tak lama Pram mulai melenguh dan memuncratkan sperma-nya yang hangat di mulutku. Saking banyaknya, sebagian dari sperma Pram menetes membasahi pinggiran bibirku. Aku kemudian menelan sperma Pram. Suamiku tersenyum kepada kami berdua dan hanya bisa bilang wow. Aku lalu mencium bibir suamiku (dengan sisa-sisa sperma Pram yang masih menempel di bibirku) sambil berbisik aku bilang terima kasih.

Tak lama kami tiba di hotel tujuan kami. Rupanya suamiku memesan dua kamar yang dilengkapi connecting door, bersebelahan untuk memudahkan akses dari satu kamar ke yang lainnya. Sementara suamiku membereskan administrasi hotel aku dengan menggendong anakku yang masih tertidur naik ke lantai 3 bareng dengan Pram. Lalu aku masuk ke kamarku dan Pram ke kamar sebelahnya. Setelah menidurkan anakku di ranjang dan membereskan barang bawaan kami, aku lalu pergi ke kamar mandi dan mulai mengisi bathtub. Kemudian sambil berendam aku memainkan memekku. Meskipun di mobil aku sempat orgasme, rasanya memekku masih ingin merasakan dimasuki kontol.

Tak lama suamiku mengetok pintu kamar dan dengan hanya melilitkan handuk, aku membuka pintu. Rupanya suamiku sudah tidak tahan menyaksikan adegan yang tadi aku lakukan di mobil dengan Pram. Maka dengan bernafsu ia langsung mencium bibirku dan membuka bajunya. Lalu kami pergi ke bathtub. Suamiku berbaring di bathtub dan aku langsung menaiki badannya. Baik aku dan suamiku sudah sama-sama terangsang, sehingga tanpa pemanasan aku langsung memasukkan kontol suamiku ke memekku. Namun hanya beberapa goyangan pantatku suamiku langsung memuntahkan spermanya di dalam memekku. Aku sendiri merasakan orgasmeku makin jauh. Namun aku bisa memahami kondisi suamiku. Suamiku kemudian terkulai lemas di bathtub dan setelah membersihkan memekku aku bilang kalau aku mau ke kamar sebelah. Suamiku hanya menggangguk setuju.

Setelah mengeringkan badanku dengan handuk, aku kemudian memakai celana dalam tipis berenda berbentuk kupu-kupu yang memperlihatkan memekku secara berbayang, setelah itu aku mengenakan baju tidur satinku yang juga tipis dan memperlihatkan lekuk tubuhku tanpa bra. Kemudian melalui connecting door aku masuk ke kamar Pram. Kulihat Pram dengan hanya menggenakan celana pendek tanpa baju sedang berbaring di ranjang menonton televisi. Aku kemudian berdiri di depan televisi, menghalangi pandangan Pram ke televisi.

Pram tersenyum dengan mata yang tak berkedip menatap seluruh liku tubuhku. Dengan masih dalam posisi berdiri, aku pejamkan mataku dan mulai mengusap payudaraku dari luar pakaianku. Lalu tanganku bergerak keseluruh tubuhku, menelusuri halusnya kain satin yang aku kenakan. Perlahan tanganku mulai menyentuh memekku yang masih terbungkus pakaian. Lalu kemudian kurasakan tangan Pram memeluk tubuhku. Ketika kubuka mataku, kulihat Pram sudah duduk dipinggir ranjang dan mulai meremas kedua bongkahan pantatku. Lalu kemudian Pram menyenderkan kepalanya ke arah perutku. Perlahan tangannya bergerak ke atas dan membuka dasterku. Akhirnya dasterku terlepas meluncur ke bawah dan aku kini hanya mengenakan celana dalam kupu-kupuku.

Kedua tangan Pram kini meremas kedua payudaraku sementara mulutnya mencium perut dan pusarku. Sungguh sangat membuatku makin terangsang. Lalu Pram mulai mengulum puting payudaraku dan mengisapnya bergantian. Setelah beberapa lama dan memekku sudah terasa sangat basah, Pram lalu menurunkan ciumannya dari payudaraku, perlahan bergerak ke bawah, kearah perutku lalu ke arah selangkanganku dan menjilat bagian pinggir celana dalamku. Masih dalam posisi berdiri aku merasasemakin tidak tahan dan mulai meremas rambut Pram dengan gemas. Pram lalu menarik tubuhku, menelentangkanku di atas ranjang. Lalu kemudian perlahan dia membuka celana dalamku dan mulai menjilat klitoris dan memekku.

Kali ini aku tidak menahan suaraku lagi seperti waktu di mobil, dan tanparagu-ragu mulai mengeluarkan erangan seiring dengan kenikmatan yang makin kurasakan. Dan ketika kurasakan orgasmeku hampir mendekat aku tarik Pram sambil minta untuk memasukkan kontolnya sekarang juga. Lalu Pram membuka celananya dan lalu naik ke atas ranjang. Kini kontolnya yang besar sudah tegak mengacung, aku sungguh tak tahan untuk tidak mengulumnya walau sebentar. Setelah itu Pram mulai mengarahkan kontolnya ke memekku dan menggesekkan bibir luar memekku, dan dengan satu gerakan keras Pram langsung membenamkan seluruh kontolnya ke dalam memekku.

Karena memekku sudah sangat basah dan baru saja dimasuki kontol suamiku maka seketika kontol Pram langsung masuk. Sungguh suatu kenikmatan yang tak terhingga. Lalu dengan keras dan cepat Pram memompa menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku. Dalam kenikmatan yang makin memuncak aku terus berkata, ayo Pram gerakin yang cepet, aku udah mau nyampe… Akhirnya orgasmeku tiba dan kulingkarkan kakiku ke pinggang Pram dan menguncinya dengan erat. Pram mengimbanginya dengan membenamkan kontolnya sedalam mungkin ke memekku. Lalu aku terkulai lemas dan mulai menata nafasku.
Pram ternyata belum sampai. Pram lalu mencabut kontolnya dari memekku dan memintaku berbaring telungkup. Aku lalu telungkup sambill memeluk bantal di kepalaku. Lalu Pram mencium rambutku, kemudian turun ke arah punggungku. Lidahnya bergerak menjilati punggungku yang basah oleh keringat. Lalu ketika tiba di kedua bongkahan pantatku, Pram dengan lembut menggigit dan mengisap buah pantatku dan meninggalkan bekas merah setelahnya. Lalu kemudian lidahnya turun ke sela pantatku, dan mulai menjilat anusku. Sesekali memasukkan ujung lidahnya ke dalam lubang anusku. Lalu kemudian menjilat garis memekku dari arah anus sampai klitorisku. Demikian berulang naik turun sampai kemudian gairahku menggebu lagu. Pram lalu memintaku menungging dan perlahan memasukkan kontolnya dari belakang.

Terus terang ini adalah gaya favoritku karena gesekan kontol bisa lebih terasa sampai menyentuh mulut rahimku. Biasanya suamiku tidak bisa tahan lama dengan gaya ini. Namun Pram sungguh lain, sebab sudah lebih setengah jam dia masih kuat menahan ejakulasinya. Sampai akhirnya dia bilang kalau dia udah mau sampai. Aku bilang ayo Pram gerakin yang cepet, dan minta supaya ejakulasi di dalam memekku. Aku sendiri tidak khawatir hamil karena aku ikut KB. Lalu Pram kemudian menggerakkan kontolnya makin cepat dan kemudian kurasakan semprotan spermanya yang hangat di memekku. Aku sendiri kemudian mencapai orgasmeku yang kedua pada saat yang hampir berbarengan. Setelah itu dengan mendekapku dari belakang dan dalam keadaan telanjang kami berdua tertidur.

Pagi hari antara sadar dan tidak kurasakan sesuatu yang geli di memekku, ketika kulihat ternyata Pram sedang menjilati memekku. Sekilas kulihat jam di meja sudah menunjukkan jam setengah lima pagi. Sambil tersenyum aku kembali memejamkan mataku dan mulai menikmati jilatan lidah Pram di memekku. Tanganku meremas kedua payudaraku mengimbangi kenikmatan di memekku. Lantas Pram bergerak ke atasku, melumat bibirku dan mulai memasukkan kontolnya kembali. Kali ini kami menikmati persetubuhan dengan pelan dan dengan bibir yang terus saling berciuman, suasana terasa lebih romantis. Justru karena suasana itu baik Pram maupun aku tak bisa menahan orgasme terlalu lama, sehingga kemudian Pram kembali menumpahkan spermanya di dalam memekku.

Setelah itu aku tak mau anakku terbangun dan mendapati ibunya tidur di kamar lain. Jadi aku cepat-cepat memakai dasterku tanpa mengenakan celana dalam aku kembali ke kamarku dan suamiku. Bunyi pintu rupanya membangunkan suamiku, ketika dia melihatku datang dia memberi isyarat untuk mendekat kepadanya. Lalu tanpa berkata apa-apa dia langsung menyibakan dasterku dan memintaku untuk duduk di atas wajahnya yang terlentang di kasur. Lalu kemudian dia mulai menjilati memekku yang masih basah oleh sperma Pram. Dengan bernafsu dia menjilati cairan memekku yang telah bercampur dengan sperma Pram yang menetes keluar dari memekku.

Setelah puas suamiku mengajakku ke kamar mandi dan memintaku menungging di wastafel. Lalu dia memasukkan kontolnya ke dalam memekku dan tak lama ikut mengisi memekku dengan spermanya tercampur dengan sperma Pram. Setelah suamiku kembali ke kasur, aku kemudian membersihkan memekku lalu menyusul suamiku di ranjang.

BBW 003


BBW 002


Ngentot Artis Farah Quinn

Ketika aku bersama sama temanku untuk rapat soal permasalahan kantor di café dekat Thamrin siapa sangka aku bisa berkenalan dengan seorang artis dan presenter acara perkokian, ketika kami sedang sibuk sibuknya membahas tentang dunia hacking, mataku tertuju pada wanita yang kelihatan bokongnya dari tempat dudukku, kontan bentuk bokong itu luar biasa indahnya, bahkan ketika menengok ke belakang justru tepat tertumbuk pada mataku, padahal jarak dengan dudukku tak lebih dari lima meter. Alamak ! buah dadanya itu yang membuatku semakin tak karuan di selakanganku, senyumnya itu diberikan padaku, karena aku tidak percaya, maka menunjukan telunjukku ke dadaku untuk penegasan, wanita itu mengangguk dan tetap tersenyum, akupun memberikan senyum lagi, ketika wanita itu duduk kembali di depan temannya yang sama sama wanita, masih juga mengerling padaku.

Aku menjadi tak konsen, naluriku jika ada wanita yang memberikan kita senyum lebih dari dua kali, maka peluang untuk mendapatkan lebih mudah, apalagi disertai dengan lirikan nakal. Maka ketika teman temanku pada bubar maka aku masih menunggu.

“Ndak pulang, Boss ?” tanya Arif yang merupakan anak buahku.

“Aku masih pengin rileks, kalian pulang dulu aja .. selesaikan tugas besok “ kataku sambil tersenyum
“Siaap Boss “ sahut Arif dengan bergegas keluar. Aku kemudian nekad langsung saja berpindah tempat duduk di samping wanita tersebut, kontan saja aku semakin terkejut karena Donna Harun yang kukenal berada di situ, wanita yang berbuah dada besar itu langsung mengenalkan diri.

“Farah “ sahut Farah Quinn dengan menyalamiku dengan hangat, café ini merupakan café yang sering di datangi artis, sehingga aku sering nongkrong di sini. Belum sempat aku berkata Farah Quinn sudah mendahului.

“Burhan khan ?” sahut Farah Quinn dengan tersenyum.

“Oh yaaa .. dari mana anda tahu ?” tanyaku dengan terkejut.

“Ya dari Donna temanmu ini, tapi gue pernah mengikuti acara pesta blogger sebulan yang lalu, kebetulan kamu menjadi salah satu nominasi blogger, sayang kamu nggak menang .. cuma gue kagum sama tulisanmu itu .. memudahkan orang awam lebih mengerti bagaimana mencari informasi, awalnya gue nggak percaya itu kamu ..” aku Farah Quinn dengan tersenyum, bahkan belahan dadanya yang membusung itu sampai terlihat bongkahan kenyal dan kencang itu, luar biasa besar ukuran buah dadanya Farah Quinn ini, sampai sampai aku pengin bernafsu bermain di buah dadanya itu.

Entah malam itu selepas kami menghabiskan kopi, Farah Quinn dan Donna Harun mengajakku ke rumahnya bersama Vina, untuk meneruskan ngobrol ngobrol di rumahnya, sekalian aku pengin mencicipi hasil masakan Farah Quinn jika beruntung mencicipi juga kesintalan tubuhnya, malam belum melarut, baru pukul 8 malam. Tak lama mobil kami sampai sejam kemudian di rumah Farah Quinn yang besar itu. Aku sendiri mengendarai motorku, membuntuti mobilnya. Aku langsung memasukan mobilku.

Aku tak merasa aneh, artis kaya pastilah mempunyai rumah lebih dari satu, jika ingin bertemu dengan teman sering menghindar dari rumah tinggal bersama suaminya. Kami kemudian langsung berpindah ke dapur. Di ruang dapur itu aku pun diminta menunggu, tanganku merogoh obat pembuat klenger agar memudahkan aku menggarap Farah Quinn dulu, kucemplungkan ke gelas Donna harun, Donna Harun membantu Farah Quinn memasak, masakan dengan waktu singkat, saking lelahnya sehingga sisa minuman ditengguknya dengan segera.

Lima menit kemudian reaksi obat itu mulai bereaksi.

“Kepala pusing nech .. aku bobok dulu yaaa “ sahut Donna Harun dengan berpamitan pada Farah Quinn dan aku, sehingga aku berdua dengan Farah Quinn dan itu merupakan yang kutunggu tunggu. Banyak obrolan tentang dunia internet dan pandanganku pada dunia selebritis. 

Tawa canda penuh gelegak itu sampai membuat kami semakin akrab saja, tanpa sengaja ketika kami duduk berdampingan itu, tanganku ketika habis mengusap mukaku dan kuletakan di meja menimpa tangan Farah Quinn, kontan saja Farah Quinn terkejut.

“Ih .. amit amit aah “ hindar Farah Quinn dengan gaya khasnya yang terkenal nakal itu. Wanita ini jinak jinak merpati.

“Sorry nggak sengaja deeh “ kataku dengan meminta maaf. Duduk kami tidak merapat namun juga tidak jauh, cukup berdekatan sampai wangi khas tubuhnya menusuk hidungku.

“Oke deeh “ jawab Farah Quinn dengan tersenyum dan kini malah lebih menantang dengan memajukan dadanya sehingga busungan dada itu sampai membuat mataku tak tenang. 

Sesekali melirik ke bongkahan itu, terkadang ekor mataku tertangkat oleh mata Farah Quinn, dengan balutan pakaian baju lengan pendek dan bagian kancing atas tidak dikancingkan sehingga menambah nafsuku untuk mendapatkan wanita ini, entah aku sudah kalap dan terangsang sehingga aku langsung saja memeluknya dengan merangkulkan tanganku dan mendorong kepalanya. Aku langsung mengarahkan bibirku ke bibir Farah Quinn yang sensual itu, kontan saja Farah Quinn menjadi terkejut dan kaget, langsung berontak.

“Haaaaaaaaaaan .. apa apaan ini “ bentak Farah Quinn dengan marah, aku pun langsung ditampar dengan keras.

“Plaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak “

“Jangan kurang ajar .. “ maki Farah Quinn dengan sorot kemarahan, namun aku menjadi semakin berani, kemudian aku memandangnya dengan tersenyum. Farah Quinn langsung mundur, berdiri dari duduknya hendak beranjak pergi dengan cepat, namun aku sudah mencekal tangannya. Farah Quinn kembali berontak.

“Kau seksi Faraah .. nggak tahaaan aaaaaakuu “ rayuku semakin menggila. 

Farah Quinn terus berontak dari dekapanku yang semakin nakal itu, bodynya luar biasa ketat, apalagi buah dadanya itu sudah aku pegang sehingga Farah Quinn semakin keras berteriak, namun aku langsung membekapnya. Pemberontakan itu terus saja berlangsung, kakinya menendang nendang, belum lagi Farah Quinn menggunakan rok selutut sehingga aku semakin mudah menyelinapkan tanganku mengelus vaginanya yang tertutup celana dalam itu, saking nekadnya aku langsung menarik celana dalamnya sehingga Farah Quinn melotot dan terus berontak.

“Sudah .. sayaaang .. nikmati sajaa .. enak kok “ rayuku semakin termakan nafsu untuk menggumuli Farah Quinn yang badannya sangat proposional dengan ukuran tubuhnya yang seksi habis. Akibat rangsanganku itu Farah Quinn semakin tak karuan berontak, aku terus membekapnya, tangannya mencakar cakar, aku langsung membekuknya tanpa ampun.

“Aampuuun .. tolong .. jangan perkosaaa gue .. “ Farah Quinn memelas minta ampun ketika aku sudah membawanya ke kamar atas. Aku pengin menggarap Farah Quinn duluan, wanita ini selalu membuat libidoku mengamuk, bayangan tubuhnya yang telanjang selalu menari nari dalam otakku. Kurobek bajunya.

“Breeeeeeeeeeeeeeeet “

Farah Quinn langsung menutupi tubuhnya, badannya semakin tidak kuat melawanku ketika aku menindihnya dengan paksa di ranjang yang empuk itu.

“Toolooong “ teriak Farah Quinn, namun ternyata kamar itu kedap suara, kuserbu bibirnya yang seksi itu, Farah Quinn tetap saja menolak dan berontak, sehingga aku terus semakin menyerbunya, tangan Farah Quinn kembali memukul mukul punggungku, kucekal tangannya dan aku kembali menarik roknya sampai sobek, perlawanan itu semakin melemah, mengalah dengan diam.

“Breeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet “

“Apa maumu ?” bentak Farah Quinn yang kini sudah pasrah, tak ada rona kesedihan sama sekali namun masih ada rasa marah yang pelan pelan rasa marah itu menurun. Aku langsung membuka celana panjangku, kutarik celana dalamku sehingga batangku yang ngaceng itu sama membuat Farah Quinn ketakutan luar biasa, menutup mulutnya lalu mundur ke pojokan ranjang bersender pada dinding.

“Ya Tuhaaaaaaaaaaan “ keluh Farah Quinn dengan memandang ke batangku itu.

“Jangan Haan .. Burhaan jangaaaan .. pleasee .. jangan lakukaan .. aku sudah punya suami .. tolong Han .. toolong deeh “ Farah Quinn kembali memelas, 



kurasakan suara yang keluar dari bibir Farah Quinn itu tidak tulus karena matanya masih memandang ke batangku dengan mencuri curi. Aku kembali mendekati Farah Quinn yang meringkuk itu, celana dalamnya berada di lututnya, vaginanya terlihat lengkap dengan jembutnya.

“Kau benar benar membuatku lupa daratan Faraaah .. kesintalan tubuhmu yang membuatku tak tahaan .. “ rayuku semakin menggila dengan menarik dan menyobek sisa bajunya itu, kini Farah Quinn hanya berbra dan roknya juga sudah sobek.

“Benar benar keterlaluan kau Haaan .. “ ucap Farah Quinn dengan menggeleng geleng. 

Matanya kini menatap batangku yang besar itu, Farah Quinn sampai bergetar di bibirnya, pastilah berpikir bagaimana batangku bisa masuk ke vaginanya yang sempit itu. Aku langsung menariknya dan kusumpal bibirnya dengan bibirku, kuajak untuk saling memagut, tak ada balasan sama sekali, sehingga tanganku langsung mengelus elus vaginanya, kupermainkan jari jariku mengggelitik belahan vaginanya itu. Rambutnya yang tergerai itu aku singkirkan dengan tangan kiriku. 

Pemberontakan kini sudah usai, tidak ada perlawanan, hanya bersikap pasif. Aku kemudian dengan nekad menjauhi Farah Quinn, kubuang celana panjang dan celana dalamku, kemudian kaosku. Farah Quinn tetap saja diam dengan memandang ke langit, bibirnya tergigit dengan kuatnya menahan antara keinginan dan penolakan, hati dan pikirannya seakan bingung memilih antara pilihan sulit. Besarnya penisku dan rangsanganku membuat Farah Quinn menjadi bingung. Kutarik celana dalamnya itu sampai lepas, namun pahanya merapat menyembunyikan segitiga emasnya itu, kutarik sisa rok itu, aku kemudian menindih kembali dan membuka kaitan branya, kulepas.

“Luar biasa buah dadamu, Faraaaaaah .. impian banyak lelaki “ kataku sambil meremas besaran buah dadanya itu. Punting buah dadanya yang tidak besar itu, Farah Quinn tetap saja diam namun kemudian mulai mendesis.

“Haaan .. jangan deeh .. jangaaan ..sssshhh sssssshhh .. hhh aaaaaah .. pleasee .. pleasee “ desah Farah Quinn dengan suara yang mulai tak karuan. 

Tindihanku yang mengunci tubuhnya itu membuat Farah Quinn semakin pasrah. Aku langsung bangun dan menarik tangan Farah Quinn sehingga duduk di depanku. Farah Quinn sampai melotot, tangannya menutupi buah dadanya yang .

“Haaaaaaaan .. tolong donk .. jangan aaaaaaaah aaaaaaaaauuh .. aaaaaaaaah … duuuuh “ erang Farah Quinn ketika aku semakin nakal meremas buah dadanya, 

kupeluk dan kuajak untuk saling memagut, tetap tidak ada sahutan pagutanku itu, kurangsang dengan mengelus elus pahanya, rupanya Farah Quinn masih ragu ragu untuk menanggapi rangsanganku. Kembali aku memeluknya, kupegang kepalanya dan kupandang matanya, matanya langsung menunduk ke bawah, justru tundukan kepala itu terbentur batangku yang ngaceng di depannya, sehingga kemudian kepalanya memaling ke samping, namun kutahan, sehingga Farah Quinn akhirnya kembali menaikan kepalanya.

“Haaan … “ sapanya dengan lemah dan seperti memohon.

Kami berdua sudah bertelanjang bulat, dua insan berlawanan jenis berhadapan, tinggal bagaimana nafsu menjadi penjajah yang tanpa henti.

“Ayolah, sayaaang .. nikmati saja kontolku .. “

“Iiih “ sahut Farah Quinn dengan terkejut aku begitu sangat joroknya.

“Jangan kau ingkari hatimu .. kau pengin khan ? jangan bohong “ sudutku yang disambut dengan tatapan kosong Farah Quinn.

“Tunggu apalagi Faraaah .. jilatin donk kontolku ?” desakku lagi dengan menekan kepalanya ke bawah.

Farah Quinn masih berontak dengan menahan kepalanya kemudian menggeleng geleng namun kemudian matanya menatap ke penisku lagi. Kutarik tangannya dan kuarahkan ke batangku, tangan itu menolak dengan kuat, namun tanganku lebih kuat sehingga tangan Farah Quinn langsung berada di dekat penisku, kutekan pergelangan tangannya itu, tangannya mengepal dengan kuatnya.

“Buka tanganmu, Farah sayaaaang .. rasakan kehangatannya “ bisikku semakin menggila.

Tangannya seakan akan tersihir membuka dengan ragu ragu, kuarahkan terus sehingga tangan itu akhirnya memegang batangku yang tidak terjangkau diameter jari jari tangannya.

“Ayoo kocok donk “ ajakku dengan nakal meremas buah dadanya.

“Aaaaaaaaaw .. “ erang Farah Quinn merasakan remasan tanganku itu. Tangannya kini memegang batangku kemudian aku menarik kepalanya dan kupagut dengan pelan, anehnya tangan Farah Quinn memegang erat batangku, seolah tak mau lepas, kupagut terus, pelan pelan bibir Farah Quinn membuka dan membalas pagutanku, namun hanya dua kali, setelah itu diam kembali, kurangsang lagi dengan mengelus elus vaginanya itu, vaginanya kini sudah setengah basah. Sehingga aku langsung melumat habis, Farah Quinn terkejut namun kemudian menanggapi lumatanku, nafasnya menjadi ngos ngosan.

“Kau benar benar kurang ajar Haaan .. aakuu jelas tak mau diperkosaaa .. jadi lebih baik aku mengalah ..” kata Farah Quinn dengan memandang kembali ke batangku yang terpegang erat di jari jarinya, namun kulihat dari samping, Farah Quinn tersenyum kecil, senyum itu tertangkap oleh mataku, menyadari bagian bibirnya aku pandang itu, Farah Quinn menjadi malu, kutarik dagunya.

“Apa yang membuat kau tersenyum, Faraah sayaaang .. kupanggil Tante yaaa “

“Jangan Haaan .. anuu Haaan . itu tuuh ..“ sahut Farah Quinn dengan suara sedikit keras sambil meremas batangku lebih kuat.

“Aaaaaaaaaaaauh .. apanya ? kontolku yang gedhe ?” tanyaku dengan melenguh.

“Hhhhmmm .. iyaaa yaaaa yyaaa “ jawab Farah Quinn dengan terbata bata.

“Belum pernah merasakan kontol gedhe yaaa .. bukankah punya suamimu orang bule juga gede”

“Aaaaaaaaaaaah .. bukan gitu .. aaakuu cumaa maaa .. sukaa samaaa ne… nekaaadmuuu “ kata Farah Quinn dengan tak karuan.

“Haaaaan ..uuuuuuuuh .. pleaseeee .. enaaaaaak .. Oh .. Baaabyy .. “ lonjak Farah Quinn merasakan jilatanku yang semakin menggila itu, tangan Farah Quinn mencari cari tanganku.

“Remeees aaaaaaaaaaah .. reemes “ ajak Farah Quinn dengan mengarahkan tanganku untuk meremas buah dadanya. 

Kuremas buah dadanya itu membuat Farah Quinn menjadi menggeliat dengan menaikan kepalanya, menggeleng geleng merasakan kenikmatan dioral dan dipermainkan susunya, kuserong susunya itu sampai puntingnya berada di depan mulut Farah Quinn, Farah Quinn pun langsung menyedot sendiri puntingnya walau sangat kesulitan.

“Naaaaaaaakaaaaaaal .. pleasee .. kaaamu nakaaaaal .. but .. I like it’s “ kata Farah Quinn semakin suka dengan oralku yang nakal membuka lempitan daging di vaginanya itu, lubang kemaluannya membesar seiring lidahku masuk dan membukanya.

Lidahku sampai menjulur masuk, lubangnya semakin memerah, kurasakan Farah Quinn semakin menggeliat, kepalanya kembali rebah ke meja. Aku terus menguntilin lubang vaginanya sampai membuat Farah Quinn kembali menggeliat.

“Aaaaaaaaaaaaaw .. sayaaaaaang .. Oh baby .. teruuus Haaan … yaaaaaaa .. enaaaaak .. nikmaaat .. uuuh … sayaaang .. memek guee .. oooh kaaau apakan memek gue sayaaaang “ erang Farah Quinn dengan bertanya, kepalanya naik kembali, tangannya memegang kepalaku, kuangkat kepalaku, Farah Quinn tersenyum dengan mesra.

“Jangan lama lama Haaan .. aaakuu pengin merasakan sodokin kontolmuu .. pleasee .. dikit lagi yaa .. mainin klitoriskuuu .. yaaaaaaaa “ tajuk Farah Quinn semakin suka dengan permainan seks ini.

Aku kembali mempermainkan daging kecil di vagina Farah Quinn, Farah Quinn langsung menggeliat dengan menekan ke meja sangat kuat, kepalanya mendongak ke atas merasakan sensasi ketika klitorisnya aku jilati dan kusedot dalam mulutku.

“Aaaaaaaah Haaaaan aaaaaaaaaaauuh uuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh Farah Quinn dengan nafas ngos ngosan itu, permainan seks yang semakin panas di meja dapur yang biasa Farah Quinn membuat resep masakan, kini meja ini menjadi saksi bisu keliaran Farah Quinn dalam urusan birahi. Nafas Farah Quinn semakin tak karuan, dadanya naik turun dengan ngos ngosan, buah dadanya masik kupermainkan dengan tanganku. Aku kemudian menaikan kepalaku dan menarik kedua kaki Farah Quinn agar bisa pas dalam posisiku menekan.

“Aaayoo Han .. segera masukin donk .. gue sudah nggak tahaaan nich .. pleasee .. “ rajuk Farah Quinn dengan dan duduk, melebar pahanya, menarik pundaku untuk maju.

“Pegang kontolmuu kuaaaat, punyamu lebih besar dari pada punya Quinn .. ayoo tunggu apalagi .. pleasee .. katanya mau entotin gue .. gimana nich .. “ rajuk Farah Quinn semakin edan. 

Awalnya menolak kini malah semakin bernafsu ingin aku menggenjotnya. disibakan rambutnya agar tidak ke depan, kubantu merapikan rambut panjang Farah Quinn.

“Sabaaar sayaaaaang .. Faraah jangan nafsu gitu aaah .. bisa cepaat orgasme “ kataku untuk mengetes seberapa sabarnya wanita ini yang terkenal dengan gaya mesumnya ketika membawakan acara masak memasak, setiap kali berhasil memasak, piringnya pasti didekatkan ke dadanya, seolah olah lebih memamerkan buah dada dari pada masakannya sendiri. Kini wanita ini mengerang erang dalam buaian birahi yang kuawali dengan paksaan, aku sudah yakin sejak awal Farah Quinn pasti akan menolak, namun ketika sudah terbuai akan melupakan segalanya, anak, suami, pekerjaan dan sebagainya, yang ada hanyalah melampiaskan nafsunya yang ternyata gedhe juga, sebanding dengan ukuran buah dadanya yang besar untuk ukuran cewek Indonesia.

Kutekan batangku ke vaginanya yang membengkak itu, Farah Quinn melihat dengan seksama, batangku pelan pelan menerobos, sangat kesulitan sekali, namun tangan Farah Quinn kemudian gantian memegang batangku.

“Kaaamuu pleasee .. tekaan aajaa .. biaaar gue yang megangin .. uuuuuuuh .. pelaaan sayaaaang .. saaa ..saaa kiit kaaaloo maksaaaa .. pelaaan taaapii kuaaat Ooh .. yaa .. Yeesss .. yeess .. teruuus pleasee .. tarik .. dorong .. yaaa .. “ erang Farah Quinn semakin suka denganku, tawanya kini selalu meluncur tanpa beban, Farah Quinn semakin menikmati permainan seks yang akan lebih heboh jika lanjutan cerita ini, ketika memasak aku menyodokinya dengan doggy style. Di tangan Farah Quinn terpegang alat alat dapur. Ketika sedang menggoreng itu, memeknya aku sodokin dari belakang.

“Haaaaaan .. iyaaaaaaaaa .. teruuus .. masukin Uuuh .. punya kamu besaar Haaan .. kamu bukaan bule tapi kontolmu gedheee “ pujiku Farah Quinn dengan melepaskan batangku yang sudah masuk hampir separo,
perasan di dinding vaginanya benar benar memeras batangku, kupalingkan wajahku untuk memberikan pagutan mesra, batangku masih separo belum amblas, kami berdua saling memagut dengan penuh kemesraan. Mataku kubuka, aku bahkan sempat berhenti memagut karena pintu dapur itu terbuka sedikit, kutangkap sepasang mata yang megintip kami sedang mengadu birahi, kupastikan itu Donna Harun, karena rambutnya yang tergera itu justru menjadi paling terlihat, matanya melotot tanpa berkedip melihat kami mengumbar nafsu, tangannya memegang pintu dapur yang terlihat terbuka semakin melebar. Aku kembali menikmati pagutan demi pagutan Farah Quinn, sehingga Farah Quinn langsung menahan tanganku, untung Farah Quinn tidak bisa melihat Donna Harun mengintip kami karena tepat membelakangi dirinya walau agak menyamping.

Kupegang kepalanya dan kubisikan.

“Jangan palingkan wajahmuu .. Donna sedang mengintip kitaaa .. “ bisikku pelan membuat bola matanya membesar dan tersenyum.

Farah Quinn hanya mengangguk saja tanpa berkata kata, hanya memberikan pagutan mesra kembali. Habis memagut itu, Farah Quinn memegang pundakku lagi.

“Tenggelamkan kontolmu, sayaaang “ ajak Farah Quinn dengan suara dikeraskan untuk memancing gairahku atau mungkin gairah Donna Harun yang semakin insten mengintip kami. Apalagi ruangan dapur itu suasana agak temaram, hanya lampu pijar di sebelah pojok.

Donna Harun sampai melotot mendengar Farah Quinn berkata sangat jorok.

“Hajar memekku sayaaang .. Oh my God .. aaaaaaaaah uuuuuuuuh .. teruuus Haaan .. enaak Haaan .. duuuh nggak nyeseel aaakuu enaaknyaaa .. “ ungkap Farah Quinn dengan megap megap. Kusodokan batangku keras sampai membuat Farah Quinn menjerit keras, kepalanya menggeleng geleng tak karuan, rambutnya sampai berterbangan ke sana kemari.

“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ jerit Farah Quinn dengan keras sampai rebahan ke meja, tangannya mengapai bibir meja, batangku sudah hampir mentok di bagian dalam vaginanya itu. Luar biasa ketatnya vagina Farah Quinn ini, aku bisa muncrat nggak tahan akan kenakalan dinding vaginanya yang seolah olah memarut batangku. Apalagi akibat oral Farah Quinn yang buas tadi di kamar. Semoga cepat muncrat dan akan kusetubuhi Donna Harun yang sudah semakin betah berlama lama mengintip kami. Kutarik dan kutekan lagi sampai batangku mentok, jeritan kecil keluar dari mulut Farah Quinn.

“Haaaaaaan ..ssssssssssshh .sssssssssshhh .. segera .. genjot yaaa .. “ ajak Farah Quinn semakin tidak tahan,
kuremas buah dadanya, Donna Harun sampai menggeleng geleng, tak kusangka pintu dapur agak semakin terbuka lebar karena tegangnya Donna Harun, namun aku juga cuek saja, mataku tetap tertuju pada tubuh molek Farah Quinn di meja dapur itu. Aku langsung menggenjot vagina Farah Quinn dengan pelan pelan, luar biasa enaknya vagina chef molek ini.

“Yaaa .. enaaak Haaan uuuh aaaaaaauh .. teruus Haaan .. teruus .. remeees susuku .. pleasee “ ajak Farah Quinn dengan menarik tanganku, batangku pelan pelan keluar masuk vaginanya, kugenjot dengan pelan pelan sampai membuat Farah Quinn ketagihan, matanya merem melek keenakan, desisan dan erangan serta lenguhannya semakin santer, apalagi kini Donna Harun semakin kelihatan bagian tangannya sedang mengusap usap vaginanya itu, gerakan tangan yang mengusap itu sangat mencolok  Kugenjot dengan pelan pelan membuat Farah Quinn semakin menggeliat bak cacing kepanasan.

“Uuuuuuuuh aaaaaaaaaaah ..aaaaaaaaah uuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaah sssssssssshh ssssssshhh “ desah dan desis Farah Quinn semakin menggila di malam yang penuh kenikmatan itu, batangku semakin lancar mencoblos vagina Farah Quinn.

“Cepetaan dikit, sayaaaaang “ ajak Farah Quinn dengan membuka matanya, kugenjot dengan lebih cepat.
“Yeeesssssssss .. Yeesssssssss .. enaaaknyaaaaaaaaa “ sahut Farah Quinn dengan merem kembali, tubuhnya ikut tergoncang akibat sodokanku itu.

“Sssssssssshhh sssssshh .. Faraaah .. aaah enaak bangeet memekmuuu “ sahutku dengan terus menggenjot Farah Quinn semakin cepat, sudah sepuluh menit aku menggenjot Farah Quinn dengan pelan dan kadang cepat.

“Sayaaang teruus .. nggak taaahaan aaayoo sayaaaang .. teruus aaaaaaaaaaah .aaaauh huuh ..sssshh “ lenguh Farah Quinn dengan memegang bibir meja dengan kuatnya karena sodokanku yang semakin menggila, kedua kaki Farah Quinn merapat ke pinggangku walau tidak menjepit, luar biasa enaknya.

“Iyaa Faaar .. aakuu juga nggak taahaan .. keluarin di manaaa ?” tanyaku dengan terus menggenjotnya itu.

“Di dalam sayaaang . di dalam .. “ sahut Farah Quinn dengan memandangku dan kemudian menutup matanya terpejam merasakan genjotan demi genjotan, Donna Harun sampai melotot mendengar gilanya Farah Quinn itu yang pengin disembur dengan sperma, kepalanya sampai menggeleng geleng. Aku semakin cepat menggenjotnya sampai Farah Quinn meraung raung tak karuan, tangannya kini semakin kuat berpegangan di bibir meja, kugenjot terus dengan sangat cepat

“Haaaaaaaaaaan .. aaaaaaaaaaaaaah ..aaaah uuuh .. nggaak kuaaaaaaaaaat “ teriak Farah Quinn dengan keras, vaginanya menyempit dengan cepat dan kepalanya naik merasakan genjotan yang menyodok nyodok itu. Kuhujamkan dalam dalam membuat Donna Harun sampai menutup mulutnya ketika melihat aku begitu bernafsu menggnjot Farah Quinn. Jepitan vaginanya semakin menyempit, dengan melolong Farah Quinn mendapatkan orgasme yang pertama dan malah berbarengan denganku.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuu” erang Farah Quinn dengan menegang kaku kemudian berkelonjotan, aku pun membenamkan dalam dalam batangku untuk menyemburkan isi maniku.

“Craaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat" 

Aggghhh.... nikmat.