Cerita Dewasa - Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10
tahun berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri
berusia 10 tahun lebih tua dari pada istriku yang saat ini berusia 30
tahun dan sudah beranak seorang berusia 7 tahun. Walaupun sudah
beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik dan bentuk
tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke salon
dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah
dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga
lubang vaginanya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga
lubangnya kembali seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami
tetap indah.
Suatu hari di tahun 1995, kami diajak
sebelah tetangga untuk nonton blue film karena baru beli laser disc.
Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang cukup seram karena
ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka
bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke vaginanya dan yang
seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku
jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,
"Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan penis." Kutanya pelan-pelan,
"Apakah kamu kepingin adegan begitu?" Istriku dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.
Setelah
selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi
kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu.
Sambil bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, "Mi, apakah kamu kepingin
disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?" Istriku memandangiku sambil
malu-malu manggut-manggut kepalanya. Kutanya lagi,
"Kalau lakinya dua, satunya kamu ingin dengan siapa?" Istriku menjawab,
"Terserah
sama Papi saja." Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di
SMA, yaitu Lud seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Tono
seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya lagi,
"Kalau Lud atau Tono mau?" Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi,
"Mami senang yang penisnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang kira-kira sama?"
Istriku menjawab, "Enak yang besar saja, seperti di film tadi."
"Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya panjang dan besar."
Memang
kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata
Lud punya penis dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya
warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung
ke bawah pusar juga dadanya penuh dengan bulu maklum orang Ambon. Besok
paginya segera kuinterlokal Lud yang ada di Jakarta dan kuceritakan
maksudku, ternyata Lud menyambut dengan antusias dan sanggup datang
besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian
booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.
Hari
Sabtu sore aku menjemput Lud di airport bersama istriku, setelah
menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan
membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok
panjang warna coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai
baju tipis (modelnya Yuni Sara) dengan bagian bawah ada belahannya agak
tinggi di depannya sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat
putih menggairahkan.
Juga bagian atasnya terlihat
sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra
strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi
pandang lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya
didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke
atas. Makin syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta
mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Lud menuruni tangga pesawat
dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana jeans.
Setelah
keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan
berkata, "Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana",
dengan
logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri
dan kanan yang mulus dan putih dari istriku. "Apa kabar Hwa?" tanyanya
pada istriku.
Dia kalau panggil istriku dengan Hwa.
Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk
di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan
sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.
Setelah
sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar
yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria
nanti. Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang
bersebelahan dengan kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat
Lud memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya
meremas-remas buah dada istriku sehingga kedua pentil buah dadanya yang
coklat kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil menciumi pipi
istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.
Tangannya
lud yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus
turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba
pangkal paha serta vagina istriku. Tampak istriku mulai mendesis
kenikmatan serta menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit
penisnya yang masih pakai jeans itu.
Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika kutanya pada istriku,
"Mi, nikmat ya permainannya Lud?"
Istriku menjawab,
"Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Lud terus mempermainkan dan meremas buah dadaku terus."
Memang
istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan lalu nafsunya meroket
naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena
Lud mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah
duduk di sofa menonton TV dulu.
Istriku berkata
kepadaku, "Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku
rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya
begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku."
"Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?" tanyaku.
Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,
"Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana?
Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya semalam."
"Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan", jawabku.
Memang
entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan meremas buah dada
istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin
aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.
"Tadi Lud
bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke seluruh
tubuhku dan vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku akan dikuras
sampai kering dengan penisnya",
kata istriku. Aku
pesan pada istriku agar satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air
maninya, walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi harus
diludahkan.
Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada
istriku, "Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa
ya tak apa-apa sebab nanti malam kan tak ada pakaian yang boleh
menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku."
"Macam-macam kamu",
sahut
istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat
gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja.
Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan mengenakan pakaian
tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya warna
merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga. Melihat
istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-geleng
dan bilang,
"Waah aku bisa langsung tegang lho",
sambil pegang-pegang penisnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan
tangan Lud ditarik juga untuk diajak duduk di sofa juga. Sekarang
istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan istriku
dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung
ke bulu kemaluannya.
"Wuuuiihh, cek... cek... cek", gumam istriku sambil menarik tangannya.
Sambil
nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi,
telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu
Lud dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai
permainan lidah Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas
buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku. Aku sendiri
segera melepas kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya
sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku meraba
paha kirinya dan vaginanya bergantian dengan tangan Lud.
Istriku
tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit
penisku dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Lud untuk
memegang penisnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5
menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dengan penis
vaginanya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata
Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot
celananya langsung nampak penisnya.
Walaupun belum
hidup penisnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan
kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong
pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65
persennya saja. Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke
hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah
dada istriku yang menempel agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu.
Lalu Lud berpegang pada kedua lengan Hwa dan badannya digeser-geserkan
naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh
tubuh depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek vagina
istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi
syuur melihatnya.
"Addduuuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan vagina dan buah dadaku kena gesekannya", kata istriku.
Selesai
itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya
sehingga mulutnya pas depan penisnya dan aku diminta mengerjakan
vaginanya dengan penisku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku
menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud
dan terus diremas-remas. Istriku tanpa komando langsung mencaplok penis
Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan
lidahnya. Lubang penisku dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan
kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang
nikmat.
Aku sendiri langsung tegang keras dan terus
kuhunjamkan maju mundur ke vaginanya. Mendapat dua penis yang sekaligus
mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku
tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang
vaginanya mulai keluar santannya dan kental sekali. Kulihat istriku
kadang-kadang tak menghisap penis Lud tapi memepetkan buah dadanya
kepenis Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok
dengan buah dadanya.
Melihat itu lalu kupegang pantat
istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah
dadanya bisa menggosok-gosok penis Lud dan vaginanya mengocok penisku. Praktis kami
laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah
membuat nikmat penis dua laki-laki dan kulihat vaginanya makin banyak
dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang,
"Waduuuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud".
Langsung
dia bilang, "Aku juga tegang banget penisku disedot-sedot dan
dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi." Temanku usul
supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam
suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah
kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai. Temanku nanti akan
menancapkan vaginanya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki
istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan penisku dengan
jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga penisku tepat di hadapan
mulutnya.
Penisku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang
sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat Hwa melepas penisku dan
mengaduh, "aachh.... Lud!"
Aku melongok ke belakang
ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan penisnya sebab belum bisa
masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala penisnya saat tegang
banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya. "Sulit banget An masuknya
coba kuberi minyak sedikit dulu", katanya.
"Masak toch padahal sudah kumasukan penisku dan sudah ada santannya lho",
sahutku.
Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala
penisnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet
dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira
panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.
Kemudian
dipakaikan ke penisnya hingga batang penisnya sebagian tertutup dengan
longsong berbulu itu. "Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih
hebat.
Mau coba ya Hwa?"
katanya
sambil ditunjukkan ke istriku penisnya yang sudah gede dan panjang lagi
hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga
benar-benar menakjubkan kelihatannya. Istriku bilang,
"Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!"
"Oke"
sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan
ujung penisnya ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang mulai
menganga itu dan disentakkan ke dalam. "aacch... Lud, masuk Lud
penismu", kata istriku. Memang kepala penisnya Lud sudah masuk lalu
digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala penisnya supaya agak
terbiasa.
"Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir vaginaku bisa merasakan bentuk penismu Lud",
kata
istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru
dimasukkan seluruh batang penisnya yang tertutup gelang bulu itu
pelan-pelan.
Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi,
"Aduh
Pi, penis Lud mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut
rahimku. Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu
itu", dengan penis tetap terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan
pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga penisnya
menyapu seluruh dinding vagina istriku.
Tangan istriku
mulai meremas kain sprei dan minta penisku untuk dihisapnya. Penisku
juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah,
enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat penis Lud
mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh
clit-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel.
Setelah gampang masuk keluar penisnya, maka kaki istriku disuruh
membuka dengan telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan
Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.
Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh,
"Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!"
Benar
juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor
dan Lud berkata, "Gila An, pijatan vagina istrimu kuat sekali di
penisku."
Memang kalau klimaks istriku vaginanya memijit penis dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang,
"Pi, Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian." Aku tanya pada istriku,
"Mi, gimana? Mami nikmat dan puas keinginan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus terlaksana?"
"Ya
Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa
sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada yang
gede-gede.
Mami jadi kepingin terus", sahutnya. Lalu
Lud sudah mulai menggenjot lagi vagina Hwa dengan penisnya dan penisku
dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit
lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang,
"Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan."
Lud
mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga
istriku sering menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap lagi
sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku
tetap menjadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan
meremas-remasnya. Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras
menghunjamkan penisnya ke vagina Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti
sapi.
Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan
penis terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi,
creet.... creet.... cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku.
Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga
sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu.
Lalu penisku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes
dari lubang penisku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung
ditelan semua maniku. Baru saja habis menelan maniku terdengar suara
mengaduh dari temanku,
"Uuuuuh.... uuuuhh.... uuuhh",
sambil menekankan kuat-kuat penisnya yang terbenam itu ke vagina
istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh,
"aah Lud... aahh Lud... aah Lud."
Jadi
rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya oleh
istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung
rebah menindih tubuh istriku.
Walaupun dengan nafas
yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada Hwa.
Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan
erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar penisnya jangan buru-buru
dicabut dari vaginanya.
Kira-kira sampai 5 menit kita
bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal,
baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud
dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama.
Untuk mencuci penis-penis, istriku yang bertugas karena kepunyaan Lud
yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka penisnya yang
dicuci dulu. Kulihat dari vagina Hwa meleleh sedikit mani yang keluar
ke pahanya dan kulihat bibir vaginanya memerah.
Istriku bilang,
"Ya Pi bibir vaginaku merah?
Itu
gara-gara penis temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari
bibir vagina sampai dinding dalam vagina seret terus, sehingga vaginaku
bisa merasakan lekuk-lekuk penis Lud."
"Tapi nikmat
dan nikmat toch sayang?" balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju,
sambil terus mencuci penis Lud dan kemudian penisku. Setelah itu
giliran istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di
closet dengan kaki terbuka lebar kemudian vaginanya dicuci dan jari
tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di
dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku
bilang,
"Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam vaginaku nih
sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar
sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa
hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai
rasanya masuk lubang rahimku.
Gimana ya Pi?"
"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi."
"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke vaginamu", sahut Lud. Istriku menjawab,
"Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas."
Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,
"An,
kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya
dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh,
juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang
terus lihat tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya juga yahut, kalau
jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik
padaku,
"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani
nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar
nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur
dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya
sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta." Aku menjawab,
"Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya."
"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku", kata Lud.
Kemudian
istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di
pangkuanku sambil tangannya memegang-megang penis Lud lalu digosokan ke
pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku
sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir
istriku. Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit
bernapas dan minta dilepas kecupannya.
Sedang bagianku
adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam
lubangnya dan penisku sambil digesek-gesek dengan betisnya. Lud
kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan
mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap
dadanya yang berbulu itu.
Kemudian Lud berkata padaku,
"An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku
kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu
malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan
melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan penisku akan
kusimpan dalam vaginanya sepanjang malam. Aku akan memberikan
kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa."
"Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas", sahutku.
"Tapi
kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap
akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar
terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga", kata
istriku.
Setelah itu Lud bertanya pada istriku,
"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku menjawab,
"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi.
Malam
ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat
rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih
berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Lud." Setelah itu
Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan
ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia
akan ke toilet dulu, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup
bibirnya dan mengulangi pesanku,
"Mi jangan lupa kalau
maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai
tertelan dan jangan mau kalau penisnya dimasukkan ke dalam lubang
anusmu!"
"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.
"Selamat menikmati penisnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!"
kataku.
Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV
sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan istriku
karena pintu kamarnya terbuka.
Lud naik ke tempat tidur
dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu
digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang
kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan vaginanya.
Setelah itu Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi
dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya
untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena
geli dan tangan istriku segera meraih penisnya yang selama ini
menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku.
Segera
dipijit-pijitnya penis Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta
kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih
ganas dia segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya
meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.
Tapi
walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau
diperas. Penisnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang
banget, lalu Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di vagina
dan penisnya tepat di wajah istriku.
Keduanya yang
langsung beraksi, penisnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan
lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil
batang penisnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus mencucup clit
dan lubang vagina istriku. Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu
gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya tepat
dengan vaginanya.
Kepala penisnya dimasukkan ke dalam
vagina istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga penisnya berputar
dengan dipegang bibir vagina istriku sedang tangan Lud tetap meremas
buah dada istriku.
Kira-kira sudah 10 menit lewat mani
Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh
istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan
kadang-kadang cepat sehingga penisnya keluar masuk vagina seperti
dikocok dengan vagina. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks
dan dia diam terduduk di atas penis Lud dengan vaginanya memijit penis.
Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku.
Akhirnya
istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di penisnya
dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Lud. Lalu Lud yang ganti
menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku
ditidurkan ke belakang dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit
dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.
Puas
dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Lud menindih
istriku setelah penisnya dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lalu
pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan
seluruh vagina istriku dan penisnya memutar di dalam lubang vagina
sehingga istriku menggelinjang lagi dengan tangannya menarik lepas
sprei. Sedangkan mau mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat
oleh Lud. Yaah, menonton itu penisku jadi tegang terus sampai kemeng
rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit
lebih.
Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak
istriku sudah mencapai klimaks sampai 2 kali. Setelah itu kakinya yang
kekar itu keduanya ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan
indah itu lalu pantatnya digoyangkan naik turun hingga penisnya ikut
juga. Dengan posisi ini penisnya betul-betul kejepit dengan bibir
vagina istriku sehingga gesekannya betul-betul terasa di vagina istriku
sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng
kepala saat klimaks.
Lud minta ganti posisi lagi,
sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus
menggoyangkan pantatnya memutar hingga penis Lud diputar dengan vagina
istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya,
padahal kalau aku yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit langsung
muncrat maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi.
"Aduuh Lud... aduh Lud....
nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan
manimu Lud", pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke
bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki
istriku diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Lud
menancapkan penisnya dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya
bisa meremas buah dadanya.
Lalu mulailah ditembaknya
vagina istriku dengan penisnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah
lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat
istriku terpental naik. Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada
istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras
vaginanya, pantatnya tak naik tapi penisnya yang deras menghunjam masuk
menerobos sampai mulut rahim istriku.
"Aduuh Lud...
aduh Lud... nikmat banget penismu Lud, tapi aku tak kuat menahan
nikmatnya Lud..., aku butuh manimu Lud dan penismu sudah makin hangat
Lud", teriak istriku. Akhirnya "Huuuuh", desis Lud dan "Cruttt", maninya
muncrat,
"Huuuh", desis Lud lagi dan "Cruttt",
maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku mengerang,
"aach... sseett!" Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku,
"Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu",
kata
istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud segera tidur di
sebelahnya dengan memeluk istriku dan penisnya yang masih tegang itu
dimasukkan lagi ke dalam vagina istriku dan kemudian kedua tubuh yang
bugil itu diselimuti. Melihat itu walaupun penisku tegang aku tak ikut
masuk sebab kupikir istriku capai apalagi vaginanya masih disumpal
dengan penis Lud, jadi terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.
Suatu
saat aku terbangun, karena terasa penisku dipijit-pijit dan ketika
membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan
oleh Lud tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika aku bangun,
istriku bilang,
"Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua berbarengan."
Eeeh,
ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu
sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi. Aku lihat
ternyata vagina istriku tetap didongkrak dengan penis Lud, jam saat itu
sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam.
Kemudian
istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak vagina
istriku dengan penisnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun
mendekatkan penisku ke mulut istriku untuk dihisap. Penisku terus
dijilati disedot lubangnya sambil kantong penisku diremas-remas dan
rambut bawah kantong penisku ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku
dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan tegang lagi.
Memang
kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Lud yang
menembakkan penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan
crot... crot... crot, maninya muncrat ke dalam vagina istriku, kulihat
itu tak tahan juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut
istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau
maniku sudah habis masuk. Dan Lud pun lalu menelungkup di atas istriku
untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil
istriku. Lalu dia bilang,
"Waah Pi, mani Lud rupanya
masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar
lagi, apa karena vaginaku disumpal terus dengan penisnya Lud ya Pi?
sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget."
Belum sempat kujawab, Lud bilang,
"Gila, istrimu itu minta disumpal terus vaginanya, pokoknya penisku malam ini tak boleh lepas dari vaginanya."
"Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya penisnya dipendam semalam suntuk dalam vaginaku, dan aku setuju", jawab istriku.
"Penisnya
terasa hangat terus di vaginaku, dan kalau mulai tegang terasa mulai
goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur
walaupun sudah tidur pula penisnya tetapi kepala penisnya tetap
nyantol di bibir vaginaku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya
lepas sendiri kalau tidur." kata istriku. Setelah fit kembali istriku
dibopong lagi dengan masih disodok vaginanya dengan penisnya dan dibawa
balik ke kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk.
Seperti biasa aku selalu bangun jam 4.30 pagi selain kebiasaan
kadang-kadang penisku tegang sendiri jam-jam itu. Pagi itu penisku juga
tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku, kumasuk ke
kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Lud dengan
tubuh diselimuti. Aku mencoba mendekati kepala istriku dan
kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.
Aku bilang, "Penisku tegang nih, yo tak semprotkan ke vaginamu."
Istriku
berbisik, "Aduuuh Pi, penis Lud masih menancap terus dalam vaginaku
kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak
hisap saja ya penisnya?"
"Oke", sahutku.
Lalu
istriku menengadah dan kudekatkan penisku supaya bisa masuk ke
mulutnya, lalu kukocok sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke
bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya. Karena
sudah cukup lama tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah muncrat
lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala penisku
dijilati untuk membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan semua
maniku. Aku bertanya,
"Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya juga ya?"
"Tidak
Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam vaginaku dan sampai sekarang
belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut yang
hangat!
Lalu Lud hanya mencabut penisnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali ke vaginaku", jawab istriku.
Kukecup
bibirnya dan kubisiki, "Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan
lagi!" Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul
6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV.
Ternyata
istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja
berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan lagi.
Karena bosan lihat TV lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam
dan jalan-jalan di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke motel
dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku
masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu yang
dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda. Aku nonton TV lagi,
rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi
dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam
kamar mandi sebab terdengar rintihan istriku,
"Aduuuh Lud... aduuh Lud... enaknya penismu Lud, nikmat banget Lud rasanya." Kemudian suaranya Lud,
"aach... Hwa, vaginamu juga nikmat, aku kangen terus dengan vagina dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!"
Aku
balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit lagi mereka keluar
dari kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan
sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi penisnya di vagina istriku.
Mereka masuk ke kamar dan ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana
dalam mini warna merah dan pakai bra mini warna merah juga, lalu pakai
rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tapi pendek jadi hanya
sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak kelihatan
dari luar. Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Lud bilang,
"Hwa, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu ketat." Istriku pertama menolak,
"aah katanya mau keluar makan dan nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH." Lud bilang,
"Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Hwa."
Jadi
terpaksa istriku menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeeehh,
ternyata betul juga pendapat Lud, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada
istriku tetap tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak jelas
dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-goyang buah
dadanya.
Setelah semua siap kami pergi makan ke
restoran hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan lagi
rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek ada yang masih
pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman
sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk
nonton TV. Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke
kamar mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau
menonton TV lagi, ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke
kamar lagi. Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi
sedang memakai BH mininya, sedang Lud sedang melepas celana dan
kemudian bajunya lalu dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang
lalu ditindihnya lagi istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka.
Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD mininya disingkap ke
pinggir pangkal paha lalu penisnya dikeluarkan dari CD-nya dan
dimasukkan ke vaginanya istriku. Jadi Lud main dengan masih pakai CD
dan istriku pakai BH dan CD mini. Karena branya mini, otomatis payudara
istriku mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil
pantatnya terus menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir
10 menit terdengar istriku berteriak, "Aduuuh Lud, hangatnya manimu,
lepaskan semua manimu Lud!" karena sebelumnya istriku cuma mendesis
terus kenikmatan. Nampak sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas
istriku.
Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka,
sebab Lud harus berangkat pulang dengan pesawat jam 11.00.
Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka berpakaian lagi.
Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30. Lalu kita
ngomong sebentar dan Lud usul, "Kalau lain kali kita main berempat
dengan istriku, bagaimana?" Pertama istriku keberatan sebab aku tak
boleh main dengan wanita lain. Tapi Lud menjelaskan kalau wanita itu
adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan
kadang-kadang melayani tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan. Jadi
pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, cukup seksi hanya
buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia
pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku
dikhawatirkan tak bisa tegang. "Jadi bisa ramai Hwa, kita main 2 pasang
dalam satu kamar pasti hot", kata Lud.
Akhirnya
istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi
lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku
bertanya, "Ada apa?" Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang
digenggam. "Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan
lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya."
Ternyata betul bagian bawah vaginanya basah, karena Lud sudah hampir
check in lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah dikecup
bibirnya oleh Lud. Kami segera menuju mobil dan jok tempat istriku duduk
dilembari dengan kertas koran, hampir sampai di rumah istriku mengeluh
lagi, "Aduh Pi, maninya keluar lagi rasanya basah dan lengket semua
pahaku. Cepat dikit Pi!" Kukebut terus dan sampai di rumah mobil
kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah
dibuka oleh pembantuku dan segera istriku masuk ke kamar utama kita dan
masuk ke kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku sedang
tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat
istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.
Melihat
aku datang, istriku bilang, "Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena
cendol maninya Lud dan itu keluar terus banyak." Kulihat paha istriku
dan bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang vaginanya keluar
jatuh mani Lud yang seperti cendol itu. Melihat itu aku malah jadi
nafsu, penisku jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku.
"Papi
pasti tegang toch kalau lihat vaginaku belepotan mani begini", kata
istriku sambil mulai memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku.
"BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan
payudara Mami!" kata istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai
pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam saat
bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya nonton TV, jam 1 tengah
malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu penis Lud tegang
sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat
di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang.
"Hebatnya
Lud itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus
dan kental serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya
penuh dalam perutku tadi sampai suatu saat kutekan perutku dan mulai
keluar terus maninya", kata istriku.
"Mi, kalau sudah habis cuci dulu vaginanya, aku sudah nggak tahan nih."
Istriku
buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia
dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku
segera menaiki istriku dan kutancapkan penisku ke vaginanya.
"Wah
Mi, vaginamu masih seret juga buat penisku, kukira jadi longgar
kemasukkan penis gedenya Lud", kataku. Istriku lalu cerita,
"Waktu
penis Lud ditanam semalam suntuk dalam vaginaku, begitu mulai kurang
tegangnya vaginaku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja
yang nyantol di bibir vaginaku dengan maksud supaya jangan sampai
longgar liangnya.
Apalagi Lud selalu pakai cincin bulu
kuda itu kalau di dalam banget geli rasanya kalau goyang sedikit,
kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir vagina saja. Kalau
mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya Lud kalau sudah nafsu banget agak
kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra. Hanya Papi
punya kalah besar dan panjangnya saja,
tapi Mami mau
belikan alat yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang penis, tiap
pagi nanti Mami yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang
dan besar. Memang saat Lud mau menyemprot, Mami selalu tekan pantat
Mami ke atas supaya penisnya bisa amblas masuk semua sebab kalau
nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi punya
kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa
langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi."
"Pi
ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Lud, tapi nanti
Mami gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang", kata istiku
sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.
Mendengar
cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan
segera hak BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga
buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah
kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.
"Aduuh
Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen dengan penisnya Papi sejak Papi
minta tadi malam, masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan
penisnya Papi. Pi mau keluar ya?
kok sudah anget banget penisnya?" tanya istriku. Benar juga tak lama lagi creeett.... creeettt, maniku menyemprot.
"Waah...
maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak
encer. Bisa jadi satu dengan Lud punya nih!" kata istriku. Karena capai
kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.
TAMAT
No comments:
Post a Comment